Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan Lapangan Abadi Masela harus mulai berproduksi pada 1 Januari 2030.

Arifin dengan tegas menolak pernyataan Direktur Pertamina Nicke Widyawati yang sebelumnya mengatakan jika Inpex ingin mulai berproduksi pada 2032.

"Enggak mau! 2030 harus on stream!" tegas Arifin kepada media, Senin, 4 September.

Jika mundur dari target tersebut Arifin memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap rencana pengembangan atau plan of development (POD) Blok Masela.

"Akan kita evaluasi POD-nya. Kita evaluasi! Kan harus komit dong. Ngajukan POD segini, kita optimis," lanjt Arifin.

Lebih jauh ia menjelaskan jika target 1 Januari 2030 ini sejalan dengan target pemeritah yakni memproduksi minyak sebesar 1 juta badel dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

"Kan kita target 1 juta di 2030. Sekarang, kalo makin lama dia ga dapet duit," uajr Arifin.

Kata dia, target 2030 ini juga mundir dari target sebelumnya yang seharusnya sudah beroperasi pada 2027 namun diundur kembali karena hengkangnya Shell dari Blok Masela dan adanya pandemi Covid-19.

"Ya okelah kita consider sampai 2030 tanggal 1 januari," pungkas Arifin.

Sebelumnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan jika partnernya,Inpex menargetkan lapangan abadi di Kabupaten Tanimbar ini akan mulai beroperasi pada 2032, sedangkan pemerintah memberikan target produuksi pada 2029.

"Terakhir itu dari Inpex mengatakan akan mulai operasi di 2032, tapi aspirasi pemerintah ini harus dipercepat ke 2029.Jadi kami hari-hari ini dengan konsorsium sedang mendetilkan supaya bisa mulai beroperasi 2029," pungkas Nicke.