Sri Mulyani Titip APBN 2024 ke Presiden Selanjutnya: Program Strategis Nasional Harus Dilanjut
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hari ini melanjutkan pembahasan Rancangan APBN 2024 bersama DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan belanja negara tahun depan Rp3.304,1 triliun, lebih besar dari tahun ini. Pun demikian dengan target pendapatan yang dikerek lebih tinggi menjadi Rp2.781,3 triliun.

Asumsi tersebut membuat defisit anggaran sebesar Rp522,8 triliun atau setara 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) seiring dengan upaya penyehatan instrumen fiskal.

“APBN 2024, termasuk didalamnya, akan mengalokasikan anggaran subsidi dan kompensasi Rp329,9 triliun dan subsidi nonenergi adalah sebesar Rp114,3 triliun,” tuturnya pada Selasa, 29 Agustus.

Garis besar rancangan instrumen fiskal ini disebutnya sebagai yang terakhir dalam pemerintahan sekarang.

“Inilah strategi dari APBN 2024, tahun terakhir dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kita berharap APBN dapat dilaksanakan secara optimal pada tahun politik 2024 dengan tetap fokus pada pembangunan program-program strategis nasional,” tegas dia.

VOI mencatat, pemerintahan Presiden Jokowi dalam kurun waktu dua periode (2015-2022) telah mengucurkan Rp3.429,8 triliun untuk sektor pendidikan dan peningkatan SDM unggul.

Lalu, sebesar Rp1.149,9 triliun untuk sektor kesehatan, dimana dari angka tersebut Rp293,7 triliun adalah dana yang dikhususkan untuk penanggulangan COVID-19.

Kemudian untuk perlindungan sosial (perlinsos), digelontorkan uang APBN sebesar Rp2.736,8 triliun. Terakhir, adalah anggaran pembangunan infrastruktur yang diketahui sebesar Rp2.778 triliun.