JAKARTA - Pemerintah tidak akan membuka kembali keran impor meski harga beras terus menanjak naik saat ini. Hal ini karena pemerintah sudah membuka keran impor beras sebanyak 2 juta ton.
Melansir data Panel Harga Pangan Nasional Badan Pangan Nasional harga beras premium saat ini Rp13.890 per kilogram (kg) atau naik 0,07 persen. Harga tertinggi di Kalimantan Selatan Rp17.880 per kg. Sementara harga terendah berada di Nusa Tenggara Barat Rp12.590 per kg.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menegaskan tidak ada penugasan tamabahan dari pemerintah untuk melakukan impor beras.
Buwas sapaan akrab Budi Waseso mengatakan penugasan impor yang sudah diberikan kepada Bulog dari Badan Pangan Nasional hanya 2 juta ton beras untuk direalisasikan di tahun ini.
“Enggak lah (tidak nambah). Pokoknya itu sudah kuota kita yang kita harus selesaikan. Itu sudah cukup,” kata Buwas di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin, 28 Agustus.
Lebih lanjut, Buwas menjelaskan bahwa realisasi impor dari penugasan tersebut yakni 1,6 juta ton. Beras tersebut akan langsung didistribusikan ke gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:
“Sekarang langsung tidak tumpuk di satu tempat. Kalau dulu kan banyak di Jawa, umpamanya di Jakarta dan Jawa Timur. Sekarang langsung kirim,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog sudah merealisasikan impor sebanyak 1,6 juta ton. Kemudian, di tambah carry over tahun lalu sebanyak 300.000 ton.
“Berarti 2,3 juta ditambh lagi di privat beras komersial sepesial rice 500.000 ton. Artinya stok Bulog segitu. Nomor satu serapan dalam negeri,” katanya.