Bagikan:

BALI - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pentingnya penerapan prinsip-prinsip inklusif untuk dapat memastikan pertumbuhan ekonomi mencapai seluruh lapisan masyarakat.

"Dengan mempromosikan prinsip-prinsip bisnis inklusif, kami dapat memastikan manfaat dari pertumbuhan ekonomi mencapai seluruh lapisan masyarakat kami, terutama mereka yang telah terabaikan secara historis," kata Teten kepada wartawan dalam acara Side Event Inclusive Business Summit 2023: "Collaboration for A More Inclusive ASEAN" di Nusa Dua, Bali, Selasa, 22 Agustus.

Menteri Teten mengatakan, inklusivitas dalam bisnis berarti merangkul keragaman dan memberikan kesempatan bagi komunitas yang terabaikan untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam kegiatan ekonomi.

Namun, salah satu tantangan dalam mempromosikan model Bisnis Inklusif (IB), terutama di ASEAN adalah kurangnya kesadaran mengenai bisnis inklusif secara luas.

Oleh karena itu, dengan adanya acara Side Event Inclusive Business Summit 2023, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, memfasilitasi kemitraan strategis, dan menggerakkan sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut.

"Melalui acara ini, mari berkomitmen terhadap nilai-nilai inklusivitas dan tanggung jawab. Mari berjuang untuk menciptakan lanskap bisnis, yang mana setiap entitas-usaha, besar atau kecil, berperan dalam menciptakan ASEAN yang lebih adil, berkelanjutan, dan makmur bagi semua," ucapnya.

Menurut Teten, inklusivitas bisnis perlu diterapkan dalam koperasi dan usaha menengah kecil (UKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Koperasi dan UKM mewakili semangat wirausaha, mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.

"Penting bagi kami untuk memberdayakan entitas usaha ini, memastikan mereka memiliki akses terhadap sumber daya, teknologi, dan pengetahuan, serta menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan mereka," ujar dia.

Teten juga mengingatkan bahwa Organisasi Masyarakat Sipil dan Organisasi Hak Perempuan turut mempengaruhi komitmen dan kebijakan, serta berperan penting dalam mempromosikan tanggung jawab sosial dan lingkungan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan masyarakat.

"Saya menantikan aksi nyata dalam membentuk kebijakan dan inisiatif untuk masa depan kami. Bersama-sama, kami dapat membangun wilayah ASEAN yang tidak hanya mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, tetapi juga memastikan manfaat dari pertumbuhan ini dapat dirasakan secara adil oleh seluruh warganya," pungkasnya.