Bagikan:

JAKARTA - Pengoperasian komersial atau commercial operating date (COD) LRT Jabodebek akan dilakukan di akhir bulan ini. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan moda transportasi massal ini akan mengangkut penumpang sebanyak 137.000 per hari di tahun pertama.

Sekadar informasi, awalnya LRT Jabodebek akan diresmikan di tanggal 18 Agustus sebagai kado HUT RI ke-78 namun mundur menjadi 26 Agustus. Belakangan, tanggal peresmian pun berubah kembali antara 28 sampai 30 Agustus.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan KAI memasang target penumpang LRT Jabodebek ini berdasarkan feasibility study. Didiek berharap target ini bisa dicapai baik dari lintasan Bekasi maupun Cibubur.

“Target penumpang untuk tahun pertama sesuai dengan feasibility study itu 137.000 setiap hari. Jadi kalau dibandingkan KRL itu sekarang sudah mencapai 900.000 per hari. Jadi harapannya dari 137.000 bisa dicapai dari Harjamukti maupun Jatimulya,” katanya kepada wartawan di Stasiun Dukuh Atas, ditulis Selasa, 22 Agustus.

Jelang pengoperasian secara komersial, Didiek mengatakan KAI sebagai operator LRT Jabodebek sedang menyiapkan tenaga operasional yang akan ditempatkan di center operation dan kesiapan 18 stasiun.

“Kita sudah siap untuk operasikan karena persiapannya sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,” ucapnya.

Didiek menjelaskan total panjang LRT Jabodebek ini 42 kilometer (km) dengan meliputi lintas Cibubur, Harjamukti menuju Cawang dan Cawang menuju dukuh atas. Lalu dari Bekasi Timur, Jatimulya menuju Cawang dan Cawang ke dukuh atas.

Saat ini, sambung Didiek, integrasi transportasi sedang dibangun. Akses-akses jalan di 18 stasiun juga sedang dikembangkan bekerja sama dengan pemerintah daerah di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

“Jadi nanti di masing-masing stasiun itu akan ada feeder baik itu TransJakarta, MRT, KRL maupun kalau yang di Bekasi itu ada angkutan patriot dan di Depok arah Harjamukti ada feeder yang berangkat dari Depok,” ucapnya.