Bagikan:

JAKARTA - Pertunjukan seni budaya di Kota Lama Semarang, "Wayang On The Street" kembali digelar pada tanggal 11 Agustus 2023 tepatnya di area Parkir Borsumy dengan tema "Mbangun Suroloyo"

Pengelola Ngesti Pandowo sekaligus penggagas Wayang On The Street, Drg. Grace W. Susanto menyampaikan pementasan wayang seperti ini sangat bagus untuk meningkatkan eksistensi wayang orang yang sekarang ini mulai dipinggirkan. Harapannya, kaum milenial saat ini mempunyai kebanggaan dan merasa memiliki warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

"Adapun sejarah pementasan Wayang On The Street ini harus melalui perjuangan panjang. Ketika gonjang-ganjing wayang terjadi tahun lalu, saya bingung harus mencari sponsor dan ternyata hanya Sido Muncul yang mempunyai kepedulian terhadap warisan budaya ini," ujar Drg. Grace.

"Oleh karena itu, hari ini pada pementasan Wayang On The Street yg ke-12, pada tanggal 11 Agustus 2023, kami memberikan penghargaan kepada Irwan Hidayat," tambah Drg. Grace.

"Saya senang dan bersyukur menerima penghargaan ini dari komunitas pecinta wayang," kata Irwan Hidayat.

"Saya mengenal wayang orang sejak usia tiga tahun. Bersama nenek, Ibu Rakhmat soelistyo, pendiri jamu Sidomuncul. Kami berdua selalu menonton wayang orang Sobokarti di sebelah pasar Dargo Semarang. Komit yang saya sukai adalah Mahabharata karangan RA Kosasih," imbuh Irwan.

Menurut Irwan Hidayat yang merupakan Direktur Sido Muncul ini, Kota Semarang punya potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata dan mampu mengalahkan Bali. Semarang punya Sam Po Kong, Kota Lama, Lawang Sewu, Kota Kuliner, China Town, Kota Industri, Karimun Jawa, Candi Songo, Bandungan, Kunjungan ke Pabrik Jamu Sido Muncul, Rawa Pening.

Kota Lama yang menjadi pilihan untuk pementasan Wayang On The Street ini dengan berbagai keeksotisan bangunan dan arsitektur yang unik. Selain itu masih banyak destinasi wisata lainnya yang tidak kalah menarik seperti Sam Poo Kong, Lawang Sewu, Karimun Jawa, Wisata Religi misalnya Masjid Demak yang bersejarah, Goa Maria Kerep, Kelenteng yang bertebaran di kota semarang dan penduduk kota Semarang yang ramah.

Letaknya di tengah antara Surabaya, Cirebon, populasi sekitar Semarang yaitu Yogyakarta, Solo, Magelang, Pekalongan, Tegal, Cirebon, Kudus, Pati, Jepara dengan jumlah populasi 18 juta penduduk menjadi potensi pariwisata Semarang.

"Kami juga sedang merencanakan membangun Tentrem Sport Center, Tentrem Tenis Academi, Tentrem Sport Hotel di Klipang, Semarang Timur yaitu delapan lapangan tenis hardcourt indoor, empat lapangan tenis gravel indoor, enam lapangan tenis hardcourt outdoor, satu stadium tenis dengan kapasitas 2.300 penonton yang dilengkapi fasilitas Gym yang lengkap untuk olah raga tenis dan driving range 52 bay," jelas Irwan.

Direncanakan berbagai turnamen tenis bertaraf nasional dan international akan diselenggarakan di sport center ini.

"Semarang bisa jadi center kegiatan tenis Indonesia. Stadium yang ada juga bisa digunakan untuk turnamen badminton, basket, juga konser musik," pungkas Irwan.