JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa potensi investasi pasar keuangan Indonesia ke depannya akan datang dari kalangan generasi muda yang sadar investasi.
Namun, kesadaran investasi tersebut perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan.
“Generasi muda yang well-literate dalam investasi keuangan dapat semakin meningkatkan hasil investasi melalui keputusan dan strategi keuangan yang tepat. Sebaliknya, jika tingkat literasinya rendah maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal, atau bahkan tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan,” kata Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 15 Agustus.
Ia mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksikan bahwa Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi, yakni penduduk usia produktif lebih besar ketimbang non produktif pada tahun 2020-2030. Jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 68,01 persen dari total jumlah penduduk.
Lebih lanjut, Purbaya mengimbau para generasi muda untuk menginvestasikan sebagian dari hasil usaha untuk masa depan, sekaligus memperhatikan langkah-langkah yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan finansial jangka panjang.
Ia menilai menginvestasikan sebagian dari kekayaan pribadi merupakan salah satu strategi penting yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
"Literasi dan inklusi keuangan memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan dan juga pelaku usaha yang turut berkontribusi dalam membayar pajak yang mendukung program-program pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," ujarnya.
Oleh karena itu, diharapkan dengan semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak orang yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat dengan tetap memperhatikan aspek pengelolaan risiko dan terus waspada perkembangan dengan teknologi di sektor keuangan.
BACA JUGA:
Senada dengan Purbaya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menilai pentingnya peranan generasi muda dalam mendorong literasi keuangan Indonesia.
Pertama, generasi muda mendukung pembiayaan pembangunan melalui investasi yang menguntungkan investor domestik dengan menyediakan produk investasi atau keuangan, dengan harga yang baik melalui infrastruktur pasar bagi pelaku pasar yang lebih luas.
Kedua, generasi muda pelaku usaha sangat berpengaruh dalam meningkatnya jumlah investor, akan terus didorong untuk berinvestasi melalui kolaborasi sosialisasi ke empat otoritas di berbagai daerah.
Ketiga, literasi keuangan harus dapat membuat investor menjadi tangguh dengan mendapatkan keuntungan dari investasi, mendukung pendalaman pasar keuangan.