Bagikan:

JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat tingkat pemulihan bisnis hotel di Nusa Dua, Bali sudah mencapai 91 persen.

Direktur Utama ITDC, Ari Respati menjelaskan, proses pemulihan bisnis hotel di Nusa Dua terjadi saat Indonesia memasuki era endemi.

Pada periode transisi tersebut membuat jumlah wisatawan domestik di Nusa Dua naik signifikan.

“Kalau 91 persen itu recovery pertumbuhan (hotel) dibandingkan (periode) tahun sebelumnya,” ujar Ari saat Media Briefing, Jakarta, Selasa, 8 Agustus.

Kata Ari, tingkat hunian atau occupancy rate hotel di Nusa Dua sejak tahun lalu hingga kuartal II/2023 berada di posisi 97,33 persen. Bahkan, pada Juli tahun ini angkanya mencapai 81 persen.

“Ini belum normal karena wisman China belum masuk. Kalau lihat dari okupansi rate peningkatnya hampir 100 persen.

Kalau di lihat dari kunjungan dari orang datang, kan ada orang datang ke Nusa Dua itu tidak semua stay, hanya berkunjung, itu hampir 22 persen. Dan tingkat hunian, saya bicara bulan Juli saja sudah 81 persen rata-rata tingkat huniannya,” ucapnya.

Saat ini, kata Ari, tingkat hunian industri hotel di Nusa Dua didorong oleh wisatawan domestik.

Namun, tidak merinci secara spesifik persentase jumlah wisatawan asal Indonesia itu.

Ari mengatakan, wisatawan domestik menjadi pasar baru yang tengah mengalami pertumbuhan pesat.

Ia mengaku akan fokus pada pengembangan wisatawan lokal, selain wisatawan mancanegara.

“Persentase dari tingkat hunian rata-rata hotel di nusa dua saat ini didominasi oleh tamu domestik,” jelasnya.