Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan real estate yang berbasis di Minahasa, Sulawesi Utara, PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023, dan menjadi emiten ke-54 tahun ini.

Perusahaan melepas sebanyak 240.740.800 saham atau 23,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan menetapkan harga IPO yakni Rp108 per saham sehingga meraih dana dalam aksi korporasi ini mencapai Rp26 miliar.

Perseroan telah menyelesaikan masa penawaran umum atau offering yang berlangsung pada 1-3 Agustus dan mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 31,16 kali, dengan penawaran mencapai 1.181.370.800 saham (11.813.708 lot) dari alokasi saham yang ditawarkan.

Masa penawaran awal (bookbuilding) sudah dilakukan pada 12-19 Juli dengan harga kisaran Rp100-108 sebelum akhirnya dipatok di Rp 108 per saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) adalah PT Lotus Andalan Sekuritas.

Direktur Utama PT Minahasa Membangun Hebat Tbk, Go Ronny Nugroho mengatakan pencatatan saham HBAT pada Senin ini merupakan tonggak sejarah penting bagi perusahaan sejak didirikan pada tahun 2022 di Sulawesi Utara (Sulut).

"Menjadi perusahaan terbuka adalah milestone penting bagi kami sebagai perusahaan properti lokal yang berasal dari Manado. Pencapaian ini kian memacu kami untuk terus tumbuh berkesinambungan, tak hanya mengembangkan perumahan di Manado, tapi juga berkembang," katanya dalam seremoni pencatatan saham perdana HBAT di Gedung BEI, Senin 7 Agustus.

Ronny mengatakan, seluruh dana dari hasil penawaran umum, setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan IPO, akan digunakan sebesar 46 persen untuk pembelian landbank dan 45 persen untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan, seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai – Minahasa.

Sementara itu, sisa dana IPO dipakai untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Penggunaan modal kerja ini akan digunakan untuk proyek Perumahan Sawangan Permai, di mana, saat ini sudah ada kontraktor proyek yaitu CV Bangun Cipta Minahasa.

Adapun detail landbank yang akan diakuisisi yakni tanah seluas 38.000 m2 milik Hendra Sutanto di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulut, kemudian tanah seluas 1.323 m2 milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, dan tanah seluas 1.050 m2 juga milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.

"Lokasi bidang-bidang tanah tersebut cukup strategis dan sudah terdapat aksesibilitas menuju lokasi, sehingga lahan-lahan itu memiliki potensi yang baik untuk dijadikan landbank guna dikembangkan sebagai proyek perumahan perseroan di kemudian hari," kata Ronny.

Kinerja Bertumbuh

Direktur HBAT, Andrie Rianto menambahkan langkah IPO ini juga sejalan dengan kinerja perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari penjualan segmen real estate berupa rumah tapak (landed house).

Per Desember 2022, Minahasa mencatatkan pendapatan Rp33,86 miliar, melesat 186% dari tahun sebelumnya Rp11,85 miliar. Hingga Mei 2023, pendapatan perseroan naik 68 persen menjadi Rp11,98 miliar dari periode Mei 2022 sebesar Rp7,13 miliar.

Kenaikan pendapatan itu mendorong laba bersih perusahaan meroket 494 persen menjadi Rp13,91 miliar di 2022, dari Desember 2021 yang hanya Rp2,34 miliar. Hingga Mei 2023, laba bersih mencapai Rp2,37 miliar, meningkat 13 persen dari Mei 2022 senilai Rp2,10 miliar.

Saat ini, aset Perseroan sebesar Rp41,27 miliar per Mei 2023, dari Desember 2022 Rp39,57 miliar dengan total kewajiban Rp2,67 miliar (Mei 2023) dari Rp3,33 miliar di Desember 2022. Sementara itu, ekuitas mencapai Rp38,61 miliar per Mei 2023 dari tahun lalu Rp36,24 miliar.

"Rasio utang kami masih di level yang sangat terkendali dengan rasio debt to equity ratio atau DER yang baru mencapai 0,07 kali sehingga ruang bagi kami untuk ekspansi sangat terbuka," kata Andrie.

Ronny menambahkan, beberapa faktor yang akan mendorong pertumbuhan bisnis HBAT ke depan ialah dari sisi makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 meningkat 5,31 persen dari 2021 berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Dalam skala regional, ekonomi Sulut di 2022 juga tumbuh 5,42 persen, lebih tinggi dari 2021 yang naik 4,16 persen sehingga memberikan optimisme pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.

Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian PUPR 2022, saat ini penyediaan perumahan masih dihadapkan tantangan besar untuk menyelesaikan 12,71 juta backlog rumah tangga, dan terus bertambah 600.000-800.000 rumah tangga baru setiap tahun.

"Peningkatan angka backlog ini menjadi salah satu peluang bagi perusahaan propertiagar dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap rumah tinggal, tujuan ini sejalan dengan target pemerintah demi menurunkan angka backlog," kata Ronny.