Hutama Karya Catatkan Pendapatan Usaha Rp12,8 Triliun Sepanjang Semester I-2023
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp12,8 triliun sepanjang semester I-2023.

Pendapatan ini meningkat 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Salah satu penyumbang pendapatan terbesar adalah sektor jasa konstruksi jalan tol, yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8,16 triliun.

Sedangkan total aset perusahaan mengalami kenaikan sebesar 14,6 persen menjadi Rp146,58 triliun secara tahunan (yoy).

Tak hanya dari sisi pendapatan, Perseroan juga membukukan realisasi pada EBITDA sebesar Rp1,97 triliun atau mengalami kenaikan 38 persen dari target Semester I-2023 sebesar Rp1,42 triliun.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Hutama Karya, Eka Setya Adrianto menyebut, pencapaian ini sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi, khususnya yang berkontribusi pada pertumbuhan trafik di ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

"Hal ini menunjukkan kinerja yang positif bagi Hutama Karya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan meningkatkan kinerja perusahaan di tengah perbaikan kondisi ekonomi yang mendukung pertumbuhan sektor infrastruktur, terutama di JTTS," kata Eka Setya melalui keterangan resminya, Rabu, 2 Agustus.

Adapun kontrak baru Hutama Karya hingga semester I-2023 mencapai sebesar Rp15,80 triliun atau tumbuh 171 persen secara tahunan (yoy).

Terdapat sejumlah segmen yang memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru Perseroan, di antaranya bersumber dari sektor jalan dan jembatan sebesar 88,76 persen, disusul sektor gedung sebesar 3,76 persen.

Perseroan juga diketahui tengah menggarap proyek-proyek besar, seperti proyek Jalan Tol IKN akses 3A Karangjoang-KKT Kariangau dan Proyek Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) 2 di IKN.

Hutama Karya juga mulai menggarap Tol Bayung Lencir-Tempino- Jambi Seksi 3, serta Proyek Jakarta Sewerage Development Project Paket 6.

Oleh karena itu, proyek-proyek BUMN masih mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 77,22 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 19,59 persen, dan Swasta sebesar 3,19 persen.

Selain itu, Hutama Karya juga berhasil meraih pertumbuhan ekuitas sebesar Rp85,91 triliun atau naik 59 persen secara tahunan (yoy) dan liabilitas perusahaan yang mencapai Rp13,13 triliun.

Menurut Eka Setya, keberhasilan Hutama Karya dalam meningkatkan ekuitas dan mengurangi liabilitasnya menandakan kinerja yang positif dan keberlanjutan perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik.

Lebih lanjut, kata dia, hal ini mencerminkan upaya perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta kemampuannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri.

"Pencapaian ini juga tak lepas dari transformasi dan perbaikan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya melalui penyelesaian kerjasama investasi dengan INA untuk pengelolaan dua ruas JTTS, yakni Tol Medan-Binjai dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar," pungkasnya.