JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp642 miliar sepanjang semester I-2023.
Pendapatan ini ditopang oleh tiga lini bisnis perusahaan, yakni beton pra-cetak sebesar 31 persen, segmen readymix sebesar 48 persen, dan jasa konstruksi sebesar 21 persen.
Tidak hanya dari sisi pendapatan usaha, WSBP juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp96 miliar, yang mana perseroan mencatatkan pertumbuhan gross profit margin menjadi 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga mampu melakukan efisiensi dari sisi beban umum dan administrasi sebesar 39 persen dari sebelumnya tercatat sebesar Rp546 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Director of Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir menyatakan, bahwa fokus dari manajemen yang dipimpinnya adalah meningkatkan capaian kinerja operasional WSBP.
"Tahun 2023 adalah periode krusial bagi WSBP untuk kembali meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pascarestrukturisasi. Ini menunjukkan optimisme dari manajemen WSBP untuk mewujudkan kinerja WSBP dengan fundamental bisnis dan keuangan yang lebih sehat," kata Asep dalam keterangan resminya, Selasa, 1 Agustus.
Adapun kontrak baru WSBP hingga Juni 2023 mencapai sebesar Rp975 miliar atau naik 46 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
Adapun berbagai proyek besar yang didapatkan oleh perseroan, yakni Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dan Proyek Tol Simpang Tempadung-Pulau Balang Seksi 5A.
"Kami juga berkomitmen untuk meraih kontrak proyek yang memiliki fundamental keuangan yang sehat," ujar Asep.
Asep menyebut, dalam jangka pendek, WSBP memiliki potensi pasar untuk menyuplai produk precast dan readymix ke proyek-proyek pemerintah dan ekspansi ke proyek Non Waskita Grup.
"Sementara untuk 3-5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN) dan juga proyek-proyek yang berasal dari non-Waskita Grup," ucap dia.
Dia mengatakan, WSBP juga akan meningkatkan daya saing pada pasar potensial, khususnya skema kerja sama dengan grup BUMN dan swasta, potensi pengembangan mobile plant pada project-based plant, serta memiliki unit dengan biaya produksi yang lebih kompetitif, dan meningkatkan kelincahan dan daya saing dengan peningkatan digitalisasi di proses bisnis.
BACA JUGA:
Menurut Asep, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan.
Nantinya, lanjut dia, WSBP akan terus melanjutkan program transformasi bisnis dengan tiga pilar utama, yaitu Operational Exellence, Business Nourishment, dan Technology and Digitalization.
"Kami yakin program tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP," pungkasnya.