Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki tidak hadir saat TikTok Indonesia berkunjung ke Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk berdiskusi terkait sejumlah isu perdagangan di social-commerce, seperti Project S TikTok yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengungkapkan alasan tidak hadirnya Menteri Teten dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, Asisten Deputi (Asdep) UKM yang mengadakan pertemuan tersebut dan bukan MenKopUKM Teten.

"Dari awal, kan, yang mengundang (TikTok) kami. Jadi, Pak Asdep menugaskan kami," kata Fiki kepada wartawan di Gedung KemenKopUKM, Jakarta, Rabu, 26 Juli.

Meski begitu, Fiki tak menampik adanya keinginan dari pihak TikTok Indonesia untuk bertatap muka langsung dengan Menteri Teten. "Ada komunikasi dari pihak TikTok ingin bertemu dengan pak menteri (Teten Masduki), kami masih tunggu juga suratnya," ujarnya.

Sementara, lanjut Fiki, Menteri Teten disebutkan tengah menghadiri agenda lain yang sudah dijadwalkan sebelumnya. "Pak Teten memang punya agenda sendiri hari ini. Jadi, memang (Pak Teten) tak ada di acara ini sejak awal," ucap dia.

Pada kesempatan sama, jajaran direksi TikTok juga tidak ada yang hadir. Perwakilan TikTok yang hadir adalah Head of Communication TikTok Indonesia Anggini Setiawan.

"Betul tadi yang ada di sini adalah saya, kemudian dengan Mas Wahid Head of Government Relation dan sejumlah tim komunikasi," ungkap Head of Communications TikTok Indonesia Anggini Setiawan.

Dalam pertemuan dengan KemenKopUKM, TikTok menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk meluncurkan Project S di Indonesia.

"Kami sampaikan juga kami tidak punya niatan untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau untuk menjadi whole seller (Project S) yang akan berkompetisi dengan para penjual lokal di Indonesia," jelasnya.