JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2023.
Hal ini dikarenakan wilayah pesisir Kota Pekalongan kerap menghadapi potensi banjir rob akibat pasang air laut Utara Jawa.
Penanganan banjir dan limpasan rob Kota Pekalongan menggunakan sistem polder dengan komponen meliputi pembangunan tanggul laut, bendung gerak, peningkatan tanggul, pembuatan kolam retensi, dan pemasangan rumah pompa.
"Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman dan tambak, kami buat long storage yang mana pada bagian ujungnya kami pasang pompa," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, dikutip Rabu, 26 Juli.
Pembangunan pengendali banjir dan rob Sungai Loji dan Sungai Banger terbagi menjadi tiga paket kontraktual. Paket I di antaranya pembangunan kolam retensi dan kolam tambat kapal, area pelimpah, rumah pompa, bendung gerak, parapet Sungai Loji, dan bangunan regulator gate.
Pekerjaan dilakukan kontraktor PT Waskita Karya-Agung (KSO) dengan pendanaan APBN 2021-2023 senilai Rp460,74 miliar. Progres fisik untuk Paket I telah mencapai 57,4 persen hingga 11 Juni 2023.
Untuk Paket II meliputi pekerjaan normalisasi Sungai Banger, pemasangan parapet Sungai Banger, pemasangan parapet dan normalisasi Sungai Mati, pekerjaan tanggul Pantai Slamaran, pekerjaan tanggul Pantai Degayu, pembangunan rumah pompa Seruni, pekerjaan tanggul pantai rumah pompa Pabean, dan pekerjaan tanggul pantai rumah pompa Sengkarang-Silempeng.
Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya-Maju (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp282,67 miliar dan progres fisik mencapai 66,43 persen.
Sedangkan, Paket III berupa pekerjaan tanggul dan long storage Sibulanan (Zona 1,2,3 dan 4), pembangunan rumah pompa Sibulanan, pekerjaan long storage dan rumah pompa Susukan, long storage dan rumah pompa Clumprit, tanggul Sungai Loji, pekerjaan jalan trem Gabus-Susukan, serta pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
BACA JUGA:
Paket III sendiri dikerjakan oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi-BRP-APTA (KSO) dengan pendanaan APBN 2021-2023 senilai Rp393,64 miliar dan progres konstruksinya sudah mencapai 79,13 persen.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob Sungai Loji serta Sungai Banger, Kementerian PUPR selalu berkoordinasi dan sinergi dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, khususnya dalam menangani permasalahan sosial yang muncul.
Salah satu tantangan dalam proyek ini adalah pembebasan lahan pada pembangunan tanggul rob Pantai Degayu dan masih adanya empat kapal rusak yang berada di trase pekerjaan parapet Sungai Loji.
Pembangunan tanggul di wilayah pesisir Kota Pekalongan bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang.