Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) menggelar acara pengembangan industri kendaraan listrik melalui lokakarya dengan tajuk "The 1st Workshop on JICA Project 2023", beberapa waktu lalu.

"Acara ini merupakan kolaborasi strategis antara Kemenperin dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam rangka memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan terkait di Indonesia mengenai rencana JICA dalam melaksanakan program penghimpunan data dan studi tentang pengembangan industri dan penguatan rantai pasok sepeda motor listrik di Indonesia," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Senin, 24 Juli.

Dalam lokakarya tersebut, berbagai topik penting yang dibahas meliputi roadmap produksi kendaraan listrik, standardisasi baterai, isu keamanan dan daur ulang baterai, serta promosi investasi perusahaan Jepang di Indonesia.

Tim Konsultan JICA yang hadir memberikan presentasi mengenai agenda dan tujuan dari JICA Project 2023.

"Proyek ini akan melibatkan kegiatan studi tentang standardisasi baterai, survei permintaan sepeda motor listrik dan layanan penukaran baterai, proyek percontohan, serta survei mengenai dampak terhadap produsen suku cadang sepeda motor konvensional yang sudah ada," ujar Eko.

Eko mengatakan, lokakarya tersebut juga menjadi kesempatan bagi Kemenperin dan JICA untuk mendengarkan masukan teknis dari para pemangku kepentingan terkait.

"Diskusi yang dilakukan berfokus pada isu-isu penting, seperti survei rantai pasok komponen kendaraan motor listrik di Indonesia, dampak pengembangan ekosistem industri kendaraan motor listrik, serta penyusunan kerangka acuan kerja untuk kegiatan utama proyek," ucap dia.

Sebagai tindak lanjut terlaksananya workshop tersebut, Kemenperin dan JICA akan terus berkoordinasi dalam mengimplementasikan rencana JICA Project 2023. Direktorat Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASDIPI) Kemenperin akan memfasilitasi pelaksanaan survei dan koordinasi dengan berbagai kementerian/lembaga dan asosiasi terkait.

Menurut Eko, kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi.

"Diharapkan, industri kendaraan listrik dapat berkembang pesat di Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kendaraan bermotor konvensional," pungkasnya.