Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap alasan perusahaan pelat merah banyak menggarap proyek di Indonesia. Kata Erick, proyek tersebut bentuk penugasan dari pemerintah.

Seperti diketahui, BUMN banyak menggarap berbagai proyek mulai dari sektor kesehatan, infrastruktur, hingga olahraga.

“Kadang-kadang konotasi ini kok BUMN dimana-mana, ya memang dimana-mana. Tapi kita melakukan ini sesuai dengan tupoksi dan penugasan,” ujarnya kepada wartawan di Kementerian BUMN, ditulis Jumat, 14 Juli.

Contohnya, kata Erick, saat pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020, dibutuhkan sejumlah vaksin sebagai penangkal varian virus yang berkembang. BUMN pun turut berperan untuk mendatangkan vaksin COVID-19 tersebut.

Tak hanya di sektor kesehatan, BUMN juga kerap terlibat dalam ajang olahraga. Misalnya, penguatan infrastruktur di Mandalika, seperti MotoGP dan banyak ajang lainnya.

“Lalu kadang-kadang dengan isu-isu olahraga, ini kok jadi Menpora, ya enggak. Kebetulan ada penugasan. Kita itu mengandangi 17 penugasan untuk membina cabang olahraga dan kalau kita lihat sekarah grafik daripada olahraga itu menungkat karena ada dana,” jelasnya.

Seperti diketahui, BUMN juga terlibat dalam membangun Pertamina Mandalikan International Circuit sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

“Ketika saya ditugaskan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) saya langsung telpon Pak Gub (Gubernur NTB) waktu itu, bahwa ini MotoGP harus segera dibangun sirkuitnya. Jadi Pakk Gub ingat waktu itu belum ada sirkuit, yang akhirnya karena penugasan ya saya menginstruksikan PP (PT Pembangunan Perumahan/PP) waktu itu untuk membangun sirkuit,” jelasnya.

Bahkan, kata Erick, untuk urusan aspal sirkuit Mandalika pun harus sesuai standardisasi. Alhasil, aspal harus dibongkar sampai tiga kali.

“Karena tadi, inginnya standar tinggi gitu. Jadi bukan hal mudah. Tetapi begitu ya kadang-kadang perlu diingatkan konteks keberadaan ini semua pasti ada hitungannya,” tutup dia.