Bagikan:

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VI Eko Hendro Purnomo mempertanyakan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri kerap kali dapat mencoblos lebih dulu saat Pemilihan Umum (Pemilu).

“Di luar negeri duluan nih. Saya juga bingung di luar negeri 2-3 hari sebelum (Pemilu) dan pemilihannya juga panjang. Kenapa bisa terjadi yang di luar negeri duluan sedangkan yang di dalam negeri yang di daerah terpencil, tertinggal bukan hitungan jam tapi hari,” tanya Eko dalam rapat Komisi VI DPR dengan PT Pos Indonesia, Selasa, 11 Juli.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi menjelaskan, hal itu terjadi karena waktu pengiriman surat suara ke luar negeri jauh lebih mudah dan cepat ketimbang pendistribusian surat suara di dalam negeri, apalagi di kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Karena pengiriman luar negeri lebih mudah daripada ke tempat daerah terpencil. (Karena) beberapa moda transportasi (di daerah terpencil) contohnya, kapal hadir hanya seminggu sekali atau dua minggu sekali,” ujar Faizal.

Meski demikian, Faizal menegaskan, pendistribusian logistik untuk kepentingan Pemilu 2024 ini akan berbeda dibandingkan pengiriman secara reguler.

Selain itu, sambung Faizal, PT Pos Indonesia juga akan melibatkan TNI dan Polri untuk membantu dan mengawal pengiriman surat suara sampai ke titik-titik lokasi yang sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Supaya cepat dan tidak meleset, tidak salah titik ke bilik suara, kita memerlukan charter-charter khusus, sewa khusus agar bisa memenuhi permintaan KPU,” jelasnya.

Untuk pengiriman surat suara ke luar negeri, Faizal mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Universal Postal Union (UPU) yang akan mendistribusikan ke lebih dari 200 negara tujuan.

”Memang untuk pengiriman sampai ke negara tujuan, PT Pos Indonesia bekerjasama dengan bea cukai dan bea cukai sudah terkoneksi dengan network bea cukai di 192 negara. Jadi kita bisa menjamin keamanan barang yang dikirim dari Indonesia ke negara tujuan pos to pos,” ucapnya.