Antisipasi Lonjakan Pengunjung di Candi Borobdur Jelang Piala Dunia U-17, TWC Lakukan Ini
General Manager Unit Borobudur PT TWC Jamaludin Mawardi (Foto: Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWC) mengungkapkan kesiapannya dalam menyambut wisatawan yang akan datang dan mengunjungi Candi Borobudur menjelang Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Namun demkian, terkait antisipasi lonjakan pengunjung, General Manager Unit Borobudur PT TWC Jamaludin Mawardi mengatakan pihaknya akan mendistribusikan wisatawan yang sudah datang untuk mengunjungi fasilitas yang sudah disediakan di sekitar Candi Borobudur.

"Kuncinya adalah bagaimana mendistribusikan wisatawan yang sudah datang ke Borobudur namun tidak mendapatkan kesempatan untuk masuk ke candi karena adanya pembatasan," ujar Jamaludin di Magelang yang dikutip Senin 10 Juli.

Diketahui, selama ini TWC hanya memperbolehkan 1.200 pengunjung yang boleh naik ke badan Candi Borobudur dalam sehari.

Ia menjelaskan jika pengunjung harus mengganti paradigma berwisata ke Borobudur. Pasalnya, sejah dulu masyarakat beranggapan jika berwisata harus maniki badan candi, namun untuk saat ini di tengah pembatasan jumlah pengunjung, masyarakat hanya boleh berkeliling di kawasan candi.

"Saya kira proses penyebarannya yang harus diantisipasi seandainya terjadi peningkatan kunjungan wisatawan karena adanya dampak Piala Dunia U-17," lanjut Jamaludin.

Lebih jauh, ia menjelaskan, jika konsep pembatasan pengunjung sudah dirancang sejak lama waktu yang oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai upaya melestsrikan Candi Borobudur menjadi salah satu kawasan pariwisata kelas dunia dan warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Terkait pembatasan 1.200 wisatawan per hari, kata dia, pengunjung dibagi dalam 8 sesi sesuai dengan jam operasional kawasan candi sehingga per jam hanya diperbolehkan sebanyak 150 pengunjung.

"Kalau jam operasional kita ada 8 jam berarti kalkulasinya 150 x 8 menjadi 1.200 wisatawan per hari.

Saat ini sedang diujicoba berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Dirjen Kebudayaan. Di situ mengatur jumlah angka 1.200 pengunjung per hari," beber Jamaludin.

Terkait harga tiket, Jamaludin menjelaskan, jika harga tiket yang dipatok untuk pengunjung masih sama seperti sebelum pembatasan yakni sebesar Rp50.000 untuk wisatawan domestik dan 25 dolar AS atau Rp375.000 untuk wisatawan mancanegara.

"Untuk yang naik ke candi pembedanya hanya sebatas properti yang digunakan karena naik ke candi diwajibkan didampingi pemandu dan mengenakan alas kaki khusus atau upangan dan gelang sebagai penanda," pungkas Jamaludin.

Dengan demikian, jumlah akhirnyang harus dibayarkan wisatawan domestik adalah sebesar Rp125.000 dan Rp455.000 untuk wisatawan mancanegara.