JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2023 tetap tinggi sebesar 137,5 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, instrumen pembayaran luar negeri tersebut tetap memadai meski terjadi penurunan dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2023 sebesar 139,3 miliar dolar AS.
“Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ujarnya dalam melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 Juli.
Menurut Erwin, posisi cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Hal tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tegas dia.
BACA JUGA:
Erwin pun memastikan otoritas moneter bakal terus menjaga cadangan devisa tetap dalam kondisi aman.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh bersama pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup dia.