JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID FOOD berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak yang diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 26 Juni 2023 di lebih dari 300 titik lokasi yang tersebar di 37 Provinsi dan 296 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Melalui kegiatan yang digelar menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Iduladha 1444 H tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi ketersediaan bahan pangan pokok dan daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan.
Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah tahun ini, ID FOOD berpartisipasi di 31 Provinsi dengan sebaran di 75 titik Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Adapun komoditas yang dijual antara lain beras, gula, tepung, dan minyak goreng.
Frans menambahkan, seluruh produk pangan yang dijual dalam kegiatan GPM harganya beberapa waktu yang lalu di bawah harga pasar atau tidak melebihi Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Hal itu sesuai dengan tujuan awal pelaksanaan GPM, yaitu menyediakan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
“Kami terlibat di 31 Provinsi dengan sebaran di 75 titik Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dengan tujuan untuk stabilisasi harga pangan menjelang HBKN. Adapun sebaran di 75 titik tersebut berada di jaringan kantor ID FOOD” ujar Frans dalam keterangan resminya, Senin 3 Juli.
BACA JUGA:
Menurutnya, ID FOOD Group secara rutin juga berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan tingkat kota/kabupaten diluar pelaksanaan GPM secara serentak.
Sebagai informasi menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H yang lalu, ID FOOD berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan untuk masyarakat. Upaya ID FOOD tersebut mendapatkan apresiasi dari Komisi VI DPR saat Rapat Dengar Pendapat yang membahas isu terkait.
“Prinsipnya sebagai Holding BUMN Pangan, kami selalu siap untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan Bapanas yang bertujuan untuk menghadirkan stabilisasi harga pangan yang terjangkau untuk masyarakat,” ungkap Frans.