Bagikan:

BALI - Prakerja dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengadakan Inclusive Lifelong Learning Conference (ILCC) di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, pada hari ini.

Acara tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui sambutannya yang ditayangkan secara daring.

Dalam sambutannya tersebut, dia mengatakan, acara ini menjadi alat kuat untuk memperkuat masyarakat dunia dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim, serta perubahan demografi pasar pekerja yang berubah-ubah.

"Di era disrupsi ini, cara berjuang untuk memberikan kemampuan, menambah kemampuan, dan meningkatkan kemampuan salah satunya adalah dengan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning)," ujar dia, pada Senin, 3 Juli.

Airlangga menyebut, pembelajaran sepanjang hayat memegang peran penting dengan pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi, termasuk yang dikembangkan AI.

"Oleh karena itu, Indonesia berinisiatif dengan UNESCO dengan mengadakan ILLC," ujarnya.

Menurut Menko Airlangga, Indonesia diberkati banyak sumber daya manusia (SDM), tetapi faktor kunci kesejahteraan nasional juga bersandarkan kepada tenaga kerja yang berkualitas.

Dengan demikian, Indonesia melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian telah memprioritaskan program skilling, reskilling, dan upskilling Kartu Prakerja sebagai agenda utama pemerintah.

"Suksesnya Kartu Prakerja dalam mengembangkan skill dan pengetahuan adalah bukti, bahwa banyaknya evaluasi yang diadakan dapat meningkatkan kualitas pelatihan yang mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat, mengintegrasikan teknologi digital, dan menawarkan berbagai macam pilihan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pembelajar," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Airlangga, sebagai perwakilan pemerintah Indonesia yang berkomitmen dengan pembelajaran sepanjang hayat, dengan bangga meluncurkan kampanye #ImALifelongLearner bersama UNESCO.

"Kampanye ini berfungsi sebagai pondasi pergerakan global yang menginisiasi dan mempersatukan pembelajar sepanjang hayat di seluruh dunia yang memiliki passion belajar dan menginspirasi orang banyak," jelasnya.

"Mari jadikan kampanye ini sebagai wadah untuk menyatakan bahwa hak untuk mendapatkan pendidikan dapat menjadi inklusif bagi seluruh usia dan latar belakang," imbuh Airlangga.

Sekadar informasi, acara ILCC sendiri mulai diselenggarakan pada 3-6 Juli di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, dan akan diikuti sekitar 300 peserta dari 73 negara anggota. Acara ini dilaksanakan tanpa menggunakan APBN.