Bagikan:

BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang menunjukkan komposisi usia penduduk produktif menjadi sangat besar, pada 2030 mendatang.

"Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara," kata Jokowi melalui sambutannya yang ditayangkan secara daring dalam acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILCC) di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu, 5 Juli.

Jokowi menilai, hal ini bisa menjadi peluang bagi suatu negara, tetapi ini juga bisa menjadi bencana jika tidak dikelola secara baik.

"Dalam mengelola bonus demografi, tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, dibutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan juga masyarakat," ujarnya.

Agar terjadi percepatan bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM), kata Jokowi, pemerintah juga harus bisa meyakinkan anak-anak muda, khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk menjadi a pembelajar seumur hidup (a lifelong learner)

"Agar kualitas hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," ucap Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menyebut, program pelatihan Prakerja telah menjadi salah satu solusi yang telah diinisiasi Indonesia untuk menjawab tantangan tersebut.

"Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapapun tanpa ada batasan," ungkapnya.

"Kami sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu, tidak mengenal batas usia, dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Untuk itu, lifelong learning menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik," imbuhnya.