Bagikan:

JAKARTA - PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKBFood yang dikenal produk Kebab Turki Babarafi ini, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)  menyetujui penambahan dua kegiatan usaha pada 2023, yakni industri produk roti dan kue serta industri makanan dan masakan olahan.

"Memasuki sektor produksi dan memperkuat bisnis di hilir, merupakan inisiatif perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah, sehingga diharapkan juga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham," ujar Direktur Utama SKBFood Eko Pujianto mengutip Antara.

Kegiatan pada sektor produksi dan hilirisasi lainnya, menurut dia, akan semakin mempertebal keuntungan, seiring tetap agresifnya perseroan dalam bisnis rantai pasok bahan baku makanan, sehingga akan terjadi keseimbangan terhadap kontribusi pendapatan.

Dia menjelaskan kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan perusahaan saat ini mencapai sebesar 80 persen, sedangkan, sebesar 20 persen sisanya merupakan kontribusi dari resto dan bisnis waralaba, termasuk Kebab Turki Babarafi.

"Penguatan sektor hilir adalah salah satunya dalam rangka menjaga porsi kontribusi sebesar 20 persen tersebut terhadap pendapatan. Selain tentunya juga dalam rangka meningkatkan diversifikasi produk, sehingga dengan cara ini perseroan tetap menjaga kreatifitas di industri," ujarnya.

Eko juga mengatakan perseroan akan memperkuat bisnis di mancanegara, dengan sejumlah negara akan menjadi tujuan ekspansi, terutama di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan negara di kawasan Timur Tengah.

Pihaknya memastikan Malaysia dan Azerbaijan akan menjadi tujuan awal ekspansi, yang mana perseroan akan menjalankan usaha suplai bahan baku makanan dan pengelolaan restoran bermerek di kedua negara tersebut.

"Terutama memang di Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Pada intinya kegiatan usaha yang dijalankan adalah pengolahan raw material berupa operasional resto dan supply food," kata Eko.

Dari dalam negeri, Eko mengatakan perseroan tetap akan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner, yang merupakan bagian dari komitmen untuk tetap tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelaku lainnya di industri.

"Semoga upaya yang kami jalankan ini bisa menjadi tambahan semangat bagi pelaku UMKM Kuliner di Indonesia untuk semakin maju dan berkembang secara jangka panjang," ujar Eko.

Selama 2022, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp12,42 miliar atau menurun 12,28 persen year on year (yoy) dibandingkan sebesar Rp14,16 miliar pada 2021.

Pada periode sama, perseroan mencatatkan pendapatan yang meningkat 220,96 persen (yoy) menjadi Rp375,88 miliar dari sebelumnya sebesar Rp117,11 miliar.

Pendapatan bahan baku dan bahan pembantu tercatat sebesar Rp354,14 miliar, pendapatan makanan dan minuman sebesar Rp19,56 miliar, dan pendapatan waralaba sebesar Rp2,17 miliar.