JAKARTA - PT Sari Kreasi Boga, Tbk (RAFI) mengumumkan kinerja gemilang dengan membukukan pendapatan Rp375,88 miliar atau melesat 220,96 persen pada sepanjang tahun 2022 dibandingkan Rp117,11 miliar pada akhir tahun 2021 (Year on Year/YoY). Torehan positif ini dinilai penting sebagai pijakan kuat menuju pertumbuhan bisnis yang fundamental secara berkelanjutan.
"Kami bersyukur dan mengapresiasi upaya manajemen yang membuahkan hasil sangat positif pada tahun 2022. Bukan hal mudah meraih pertumbuhan signifikan disaat harus beradaptasi pada tahun pertama berstatus sebagai perusahaan publik dan di tengah cukup menantangnya situasi ekonomi," ujar Komisaris Utama (Komut) SKB Food Jadug Trimulyo Ainul Amri, dalam keterangannya, Jumat 28 April.
Jadug (27 tahun) yang merupakan salah satu Komut termuda pada emiten di Indonesia ini menambahkan, manajemen SKB Food mampu bekerja multitasking, mengembangkan bisnis eksisting dan pada saat yang sama melakukan ekspansi sesuai rencana yang telah ditetapkan.
"Ekspansi yang dilakukan SKB Food berjalan sesuai harapan. Kami optimistis pada tahun 2023 ini mulai membuahkan hasil dan memberikan manfaat serta nilai tambah kepada para pemegang saham," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada Desember 2022, SKB Food yang bergerak di bidang penjualan bahan baku dan waralaba makanan minuman ini mencatat pendapatan dari lini bisnis bahan baku dan bahan pembantu mendominasi dengan penjualan sebesar Rp354,14 miliar pada tahun 2022. Diikuti pendapatan makanan dan minuman sebesar Rp19,56 miliar, dan pendapatan waralaba sebesar Rp2,17 miliar.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, mengatakan, pendapatan perseroan yang naik kali dua dibandingkan tahun sebelumnya ini juga melebihi sekitar 200 persen dari proyeksi dalam prospektus saat IPO.
"Overachievement ini terjadi dikarenakan perseroan melakukan penetrasi dan akuisisi market secara masif, terutama untuk penjualan bahan baku sumber makanan protein seperti daging, ikan, dan ayam," jelasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, perseroan juga melakukan akuisisi dua anak perusahaan sektor strategis pangan dalam waktu kurang dari 1 tahun pasca IPO. Terdiri atas PT Lazizaa Rahmat Semesta dan PT Sumber Alam Sejahtera.
Seiring dengan kenaikan signifikan pada pos Pendapatan, SKB Food mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 19,64 persen menjadi Rp23,33 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp19,50 miliar. Namun seiring dengan kenaikan biaya dalam rangka ekspansi untuk pertumbuhan secara berkelanjutan dan jangka panjang, laba bersih perseroan sedikit berkurang menjadi sebesar Rp12,42 miliar pada tahun 2022 dibandingkan Rp14,16 miliar pada 2021.
"Pada tahun 2023 ini, perseroan akan terus berkembang dan ekpansif dalam rangka memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan terutama para pemegang saham. SKB Food akan melakukan pendirian resto bersama influencer ternama, launching brand resto baru, serta rencana pembukaan cabang di Tanah Suci Mekkah," ujar Direktur Marketing & PR SKB Food, Nur Arief Budiyanto yang akrab disapa Arbud.
Menutup laporan keuangan tahun 2022, Total nilai aset SKB Food melonjak sebesar 238,89 persen menjadi Rp254,60 miliar dibandingkan sebesar Rp75,12 miliar pada tahun 2021.