Kunjungan Wisman asal Eropa dan AS Tunjukkan Tren Positif hingga April 2023
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengungkapkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berasal dari kawasan Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan tren positif pada Januari hingga April 2023.

“Performa dari Januari hingga April 2023 dari Eropa kawasan sejumlah 532.000 atau naik 680 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” ujar Nia dalam Virtual Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar Senin, dilansir dari Antara.

Sementara kunjungan wisman asal Amerika Serikat, lanjut dia, pada Januari hingga April 2023 mencapai 108,4 ribu atau naik 652 persen. “Jadi pertumbuhannya positif kalau dari dua benua ini,” paparnya.

Meski Eropa telah mengalami resesi dan Amerika Serikat turut berpotensi mengalami hal serupa, dampak resesi terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia pada bulan ini masih membutuhkan waktu untuk melengkapi.

Dari sisi lain, Nia menuturkan, Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang paling banyak ditelusuri di internet.

“Hal ini menunjukkan Indonesia ada di pikiran utama (top of mind) pasar Amerika Serikat, tantangannya bagaimana kita mengkonversi dari pencarian yang kena sampai dia berwisata, jadi ini secara digital kalo berbicara secara top of mind sudah masuk,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meyakini dampak resesi Eropa dan Amerika Serikat tidak mengganggu target capaian 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2023.

“Yang memasuki zona resesi bukan hanya Eropa tetapi juga Amerika Serikat, pasti ada dampak, namun kami meyakini bahwa target kunjungan wisatawan dari Eropa dan Amerika Serikat masih sesuai dengan apa yang kita canangkan dan justru malah kita naikkan ke angka 8,5 juta secara total,” ujar Sandiaga.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengupayakan agar calon wisatawan yang terdampak resesi ini justru memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penyegaran atau penyembuhan tekanan jiwa dengan berwisata atau yang dikenal dengan istilah healing.