Kemenparekraf Optimistis Kunjungan Wisman Tembus 10 Juta hingga Akhir 2023, Ini Alasannya
Ilustrasi wisman (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis bahwa kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman bisa mencapai 10 juta hingga akhir 2023 ini. Pasalnya, hingga September 2023, jumlahnya sudah tercapai 8,5 juta kunjungan wisman.

"Secara total, (jumlah kunjungan wisman) Januari-September 2023 sudah mencapai 8.513.505, kalau kami berprinsip minimalis itu target 2023 sudah tercapai. Tapi, kami tetap berjuang supaya ini harus melampaui target," kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu dalam Weekly Brief with Sandi Uno dipantau secara daring di Jakarta, Senin, 6 November.

Vinsen menjelaskan ada lima negara asal wisman terbanyak. Pertama, Malaysia dengan kunjungan capaian 152.210 kunjungan. Kedua, Australia dengan 140.057 kunjungan. Ketiga, Singapura dengan 114.713 kunjungan. Keempat, China dengan jumlah 8,875 kunjungan. Kelima atau terakhir ada Timor Leste sebanyak 57.569 kunjungan.

Kunjungan wisman ini, kata Vinsen, paling banyak kedatangannya dari pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Soekarno Hatta.

"Kunjungan ini utamanya dari pintu utama kami di I Gusti Ngurah Rai terus diikuti Soekarno Hatta. Tentunya juga di bandara-bandara internasional lainnya, tapi dua pintu utama itu yang paling besar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada September 2023 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 1,07 juta kunjungan atau turun 5,51 persen dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 1,13 juta.

Akan tetapi, mengalami kenaikan 52,76 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, penurunan ini disebabkan berakhirnya masa berlibur sehingga jumlah kunjungan ikut menurun.

"Penurunan secara bulanan disebabkan oleh penurunan wisman dari Malaysia. Selain itu, karena sudah berakhirnya masa liburan musim panas di negara-negara Eropa," ujarnya dalam acara Rilis BPS, Rabu, 1 November.

Menurut Pudji, secara historis penurunan wisman masih akan terus berlanjut hingga November 2023. Namun, akan kembali naik saat liburan Natal dan Tahun Baru.