Bagikan:

JAKARTA - Cakra Abhipraya Responsif berkolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengedukasi 80 orang calon relawan dari berbagai Provinsi di Indonesia. Program tersebut dilaksanakan di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Kaderisasi relawan yang dikemas dalam kegiatan Social Tour DAMBAAN (Dampak Baik Berkelanjutan) mendapat sambutan baik dari Masyarakat dan Pemerintah Setempat.

Social Tour Dambaan berlangsung dari tanggal 21 sampai 25 Juni 2023. Dimulai dengan upacara pembukaan di Candi Arjuna. Lalu peserta dibagi menjadi 3 kelompok pengabdian, yang berfokus pada Bakti Pertanian, Bakti Lingkungan, dan Bakti Pendidikan.

Para calon relawan didominasi oleh Gen-Z dan Milenial yang memiliki kepedulian terhadap isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan. Selama berkegiatan mereka didampingi para pamong yang berpengalaman.

Ketua Cakra Abhipraya Responsif, Putro Anugrahlindu dalam keterangannya, Senin 26 Juni mengatakan, para calon relawan berkesempatan tinggal di rumah petani dan mengikuti kegiatan bertani secara langsung agar mereka bisa mengenal lebih dekat dan lebih mengerti akan pentingnya kehadiran petani dikehidupan manusia.

Selain itu tim bakti pertanian banyak melakun aksinya yang bersinggungan langsung dengan kebutuhan petani, dengan membagikan 200 paket pupuk, sosialisasi penggunaan pupuk yang efektif dan uji tanah untuk mengukur kesuburan tanah.

Untuk Tim Bakti Lingkungan mereka melakukan aksi penanaman 200 bibit tanaman keras produktif sebagai upaya mencegah risiko tanah longsor. Serta pemberian puluhan tempat sampah dan kendaraan angkutan sampah roda tiga, sekaligus melakukan aksi bersih dengan melibatkan komunitas lokal Dieng Bersih. Tidak hanya melakukan aksi bersih, mereka juga melakukan sosialisasi pentingnya pemilahan sampah kepada 350 anak SD.

Lain halnya kegiatan di Bakti Pendidikan, menyasar 350 Siswa Sekolah Dasar yang mayoritas berasal dari keluarga petani, untuk mendapatkan wawasan mengenai regenerasi petani. Diharapkan para siswa dapat memahami peran penting profesi orang tua mereka dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.

"Program seperti ini baru bagi Desa kami, sebelumnya hanya kegiatan penelitian atau KKN dari kampus-kampus. Alhamdulillah para relawan Social Tour Dambaan memberikan pupuk dan obat-obatan kepada 200 rumah tangga petani. Semoga program ini dapat berkelanjutan," ujar Slamet Budiono, Kades Dieng Kulon.

Tak hanya itu, dampak Social Tour Dambaan juga menghidupkan peran BUMDES yang berhasil menjadi mitra PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan mendirikan Toko Pe-I yang diberi nama PANDAWA. Dengan nilai transaksi perdana mencapai Rp100 juta. Nilai tersebut bersumber dari sumbangan para relawan social tour dambaan.

"Kami ingin setiap peserta Social Tour Dambaan, memiliki pengalaman dan dapat memotret realitas dunia pertanian. Karena dapat menjadi bekal saat turun di daerah bencana atau kegiatan kemanusiaan lainnya," ujar Putro.

Mereka ditempa dengan dinamika kelompok. Diberi tugas mengorganisir, berkomunikasi dengan warga lokal, hingga belajar mengambil keputusan secara musyawarah. Hal tersebut merupakan gambaran bagaimana seorang relawan harus siap dan sigap ketika turun di masyarakat.

Putro mengungkapkan, dibalik terkenalnya Dieng ada persoalan yang harus menjadi perhatian bersama yaitu isu sampah dan longsor.

"Tim saya sampai berhari-hari bersama dengan Mas Arafat dari Pupuk Indonesia melakukan pemetaan isu sosial. Kami masuk ke berbagai simpul komunitas mulai dari penggiat wisata, kelompok tani, Dieng Bersih, serta Pemerintah Desa. Sebelum akhirnya memutuskan Dieng Kulon sebagai wilayah kolaborasi," jelasnya.

Kolaborasi kali ini menerapkan konsep Creating Shared Value (CSV) yang merupakan upaya penciptaan nilai bersama untuk mengurangi masalah sosial dan lingkungan. Seperti mengaktifkan komunitas lokal untuk terlibat, dan menjadikan jasa atau produk Perusahaan sebagai cara meningkatkan nilai ekonomi masyarakat setempat.

Akhir rangkaian kegiatan Program Social Tour Dambaan ditutup dengan Malam Apresiasi Petani. Panggung yang penuh cahaya harapan tersebut menampilkan berbagai kesenian daerah yang ditampilkan oleh siswa siswi SDN Dieng Kulon yang sebelumnya dilatih oleh kaka dari relawan Cakra Abhipraya Responsif.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 500 orang masyarakat yang berasal dari guru, orang tua siswa, kelompok petani, perangkat desa, dan perwakilan pejabat PT Pupuk Indonesia.

"Alhamdulillah, program Social Tour Dambaan berjalan lancar. Semua panitia dan peserta dalam keadaan sehat. Hitungan kami, jumlah penerima manfaat dari program sekitar 550 jiwa. Untuk ke depannya Cakra siap membuka kolaborasi dengan semua elemen untuk menciptakan manfaat yang lebih luas di banyak tempat," tutup Putro.