Bagikan:

JAKARTA - Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sejauh ini berjalan dengan lancar. Namun, ada satu kendala yang disoroti konsultan penguji KCJB yakni aktivitas bermain layangan yang dilakukan warga.

Penanggung Jawab NERC (Konsultan Pengujian KCJB) Chen Dongsheng mengatakan, uji coba hari ini dilakukan guna memastikan kesiapan sejumlah sistem dan sarana kereta agar bisa beroperasi penuh saat soft launching pada Agustus mendatang.

Sekadar informasi, NERC merupakan konsultan independen yang membantu pelaksanaan commissioning test terkait sarana dan prasarana kereta cepat.

“Uji coba hari ini untuk menguji standar-standar yang di pakai di China, juga untuk memenuhi standar operasional sebelum COD,” ucapnya saat uji coba kereta menuju Stasiub Tegalluar, Minggu, 25 Juni.

Chen mengatakan, uji coba menggabungkan kereta inspeksi atau CIT dengan kereta electric multiple unit (EMU) atau kereta penumpang sudah dilakukan selama tiga hari.

“Kalau hasil hari ini sudah bagus, hari ini sudah selesai (pengujian) yang (menggabungkan) 16 gerbong. Hari ini rencananya mau diuji coba sampai 6.30 sore. Kecepatan yang diuji dari 250 sampai 350 km/jam,” tuturnya.

Sedangkan, kata Chen, untuk operasional sehari-hari KCJB nantinya hanya akan menggunakan satu rangkaian kereta dengan delapan gerbong.

Saat ditanya mengenai kendala yang dihadapi selama proses uji coba, Chen mengaku mendapati kendala di kilometer 109.

Kata dia, benang layangan yang diterbangkan warga tersangkut di atas bagian kereta cepat.

“Di kilometer 109 kita ketemu halangan karena ada yang main layangan. Terus tali layangannya masuk ke kabel di atas,” tuturnya.

Untuk itu, Chen mengatakan perlunya kesadaran masyarakat yang berada di area jalur lintasan KCJB untuk tidak bermain layangan. Kata dia, lintasan KCJB harus benar-benar steril agar tidak membahayakan penumpang maupun masyarakat.