Bagikan:

JAKARTA - PT Amar Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,49 persen yoy atau setara dengan Rp40,1 miliar, mencapai Rp283,7 miliar dibandingkan Rp243,6 miliar pada periode yang sama di tahun 2022.

Executive Vice President Finance PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) David Wirawan mengatakan pada kuartal pertama tahun 2023, penyaluran kredit aktif meningkat menjadi sekitar Rp682 miliar, meliputi Partnership dan SME & Commercial.

"Hingga kuartal pertama 2023, total penyaluran dana Tunaiku sebagai platform pinjaman digital unggulan dari Amar Bank mengalami peningkatan dari Rp463 miliar menjadi Rp474 miliar," ujar David yang dikutip Kamis 22 Juni.

Sementara itu, lanjut David, dalam 12 bulan terakhir, aplikasi perbankan digital Amar Bank mengalami peningkatan pengunduh hingga lebih dari 200 persen dan peningkatan nasabah lebih dari 370 persen.

Kenaikan signifikan juga terlihat pada dana tersimpan yang melonjak hingga lebih dari 350 persen.

"Ke depannya, Amar Bank akan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan digital guna memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang underserved, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak," imbuh David.

Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian juga memaparkan strategi baru yang mencakup kerjasama dalam embedded banking dan financing.

Melalui kerjasama ini, Amar Bank berencana untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mempermudah akses ke produk dan layanan keuangan digital dengan melekatkan layanan tersebut ke dalam aplikasi mitra.

Kolaborasi ini, kata Vishal, menyasar untuk melayani beragam industri, termasuk P2P, Agrikultur, Logistik, E-commerce, dan lainnya.

"Beberapa produk dan layanan keuangan yang ditawarkan mencakup built-in banking features, configurable properties, banking standard security, dan pre-approved credit limit for platform users," beber Vishal.

Ia menambahkan, perseroan juga menawarkan kolaborasi embedded banking dan financing yang bersifat plug-and-play untuk pemain nonbank, yang memungkinkan mitra dapat menyediakan layanan perbankan kepada konsumen seperti pembayaran, pengajuan pinjaman atau account checking, di dalam aplikasinya.

"Mereka tidak memerlukan lisensi perbankan untuk menyediakan layanan ini, karena mereka dapat menggunakan teknologi kami yang canggih untuk menyediakan produk ini dengan sesederhana plug-and-play," pungkas Vishal.