Perusahaan Tambang Ulima Nitra Targetkan Penjualan Rp508 Miliar di 2023

JAKARTA - PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), emiten yang bergerak di bidang kontraktor dan sewa menyewa peralatan pertambagan optimistis target yang telah dicanangkan pada tahun 2023 bisa direalisasikan dengan maksimal. Pasalnya, sepanjang tahun 2022 perusahaan berhasil membukukan profit yang sangat signifikan mencapai 200 persen berkat strategi bisnis yang telah dijalani.

Direktur PT Ulima Nitra Tbk Ulung Wijaya menjelaskan, manajemen menargetkan untuk Laba bersih dapat tumbuh mencapai 20 persen atau menjadi Rp30 miliar, kemudian sales juga ikut mengalami peningkatan sebesar Rp508 miliar atau naik 20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Kami percaya dengan sisa waktu 6 bulan lagi, perusahaan dapat merealisasikan target yang telah dicanangkan. Apalagi, dengan naiknya harga batubara dalam beberapa bulan ke depan akan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan,” ujarnya pada saat Webinar Hidden Gem Emiten Energy, Rabu 21 Juni.

Ulung pun menambahkan, pada tahun ini perseroan telah berhasil mengantongi 2 kontrak baru yakni di Muara Enim Sumatera Selatan, dan di Jambi. Kontrak yang didapat tersebut merupakan lanjutan dari 5 kontrak yang telah dicanangkan tahun 2022. Dan diharapkan dengan adanya kontrak tersebut, dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan Perseroan.

“Tahun lalu, Perseroan berhasil mendapatkan kontrak dari PT Budi Gema Gempita, kemudian kerjasama dengan PT Citra Baya Raya, dan PT Kasih Karya Agung,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam waktu dekat PT Ulima Nitra Tbk akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Adapun salah satu mata acara agenda RUPST nanti yaitu akan menyetujui untuk pembagian dividen kepada para pemegang saham. Namun, perusahaan belum dapat menjelaskan secara detail berapa besaran dividen yang akan dibagikan.

UNIQ saat ini tercatat sebagai saham pada papan utama, dengan PBV 1,1x yang relatif masih murah jika dibandingkan peers industrinya. Kinerja saham UNIQ juga sangat moncer dalam waktu 2 bulan terakhir, yang sudah naik lebih dari 122 persen sejak awal Mei 2023.