RMKE Yakin Bakal Jual Batu Bara 5 Juta Ton pada 2026
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama RMKE, Tony Saputra yakin RMKE mampu menjual 5 juta metrik ton batu bara pada tahun 2026 dan volume jasa angkut batu-bara sebanyak 20 juta ton.

"Target kita 2026 volume jasa mencapai 20 juta ton dan penjualan mencapai 5 juta ton," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip Sabtu 26 November.

DIrinya yakin lantaran penjualan batu bara tahun 2022 mencapai 2,26 juta ton dan jasa angkut batu bara mencapai 7,82 juta ton. Setiap tahu, lanjutnya, pihaknya menaikkan target secara berkala. Pada tahun 2023 RMKE menargetkan penjualan sebanyak 2 juta metrik ton, 2024 sebesar 3 juta ton, 2025 4 juta ton dan 2026 sebesar 5 juta ton.

Tony menambahkan, keyakinan ini juga didasari RMKE yang memiliki tambang batubara in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang, serta Container Yard (CY) 3B Stasiun Simpang. Ketiga fasilitas tersebut menjadi pelengkap operasional yang kuat untuk RMK Energy secara Group.

"Ke depannya, Perseroan masih akan terus mengembangkan usaha dengan membangun hauling road yang terintegrasi dengan jalur kereta serta membuka peluang kolaborasi di sektor energi," lanjutnya.

Terkait pembangunan hauling road, Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra mengatakan, pembangunan jalan ini akan mempermudah pengangkutan batu bara dari tambang-tambang di Lahat dan Muara Enim.

Ia merinci, jalan pertama yang dibangun akan terbentang sepanjang 32 kilometer (km) menuju Muara Enim dan diproyeksikan akan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2023.

Sementara untuk jalan kedua akan dibangun sepanjang 40 hingga 50 km menuju Lahat.

Vincent mengungkapkan, untuk pembangunan dua jalan ini RMKE telah menyiapkan capex sebesar Rp350 miliar yang diperoleh dari laba tahun sebelumnya.

“Dan di 2023 capex kita adalah Rp350 miliar. Sampai bulan September 2022 ini net profit kita sudah di angka 290 miliar, yang mana target tahun ini adalah Rp 370 miliar,” tambah Vincent

Adapun cadangan potensial batu bara di kedua wilayah tersebut mencapai 80 hingga 100 ton dari kebutuhan pertahun RMKE yang hanya sebesar 7 hingga 8 ton. Asal tahu saja, hingga September 2022, volume penjualan batu bara telah mencapai 1,62 juta ton atau telah mencapai 71,78 persen target tahun ini.

Tak hanya itu, pada tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp375,40 miliar.