BNI Sukses Tembus Target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) 2023
Ilustrasi (Foto: Dok. BNI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) diketahui mencatatkan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) di level 28,05 persen dengan total kredit ke sektor UMKM sebesar Rp123 triliun per Juni 2023.

Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setiawan mengatakan bahwa target RPIM untuk keseluruhan tahun ini adalah 28,8 persen.

“Ini merupakan bukti kami terus berupaya dalam mendukung upaya pemerintah dalam membantu UMKM mendapat mengakses pembiayaan,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip Rabu, 14 Juni.

Menurut Putrama, perseroan membidik total kredit ke sektor UMKM pada tahun ini dapat meningkat 8 persen dibandingkan dengan 2022. Adapun, strategi yang dipilih adalah melalui pembiayaan yang difokuskan pada UMKM dengan kinerja yang berkelanjutan serta siap Go Global.

“Tentunya ini komitmen kami sebagai bank milik negara yang terus membantu sektor tulang punggung ekonomi yakni UMKM. BNI akan selalu proaktif berinovasi dalam hal produk maupun program untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia,” tuturnya.

Putrama menjelaskan perseroan berupaya untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dengan memberikan kemudahan bagi mereka dalam mengakses pembiayan, baik pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun NonKUR.

Tidak hanya itu, BNI juga membukakan akses pasar bagi UMKM, khususnya yang memiliki orientasi ekspor, melalui BNI Xpora, di mana program tersebut memiliki program khusus business matching diaspora, dan pendampingan untuk peningkatan kapabilitas bisnis.

“Beberapa UMKM yang termasuk dalam program pemerintah antara lain, UMKM pada usaha berkelanjutan (ESG) dan sektor ketahanan pangan,” imbuhnya.

Putrama menyampaikan pula jika perseroan berupaya mengoptimalkan pembiayaan UMKM yang terkait dengan rantai industri hulu dan hilir yang sejalan dengan program pemerintah.

“Bahkan, sektor pertanian, BNI secara aktif membantu pemerintah mengembangkan UMKM melalui program Millenial Smartfarming, bersinergi dengan pemerintah dan startup untuk memperkenalkan IoT kepada para petani,” tutup dia.