JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memberikan kontribusi terhadap penjualan semen secara nasional sekitar 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun.
“Pembangunan IKN saat ini memberikan kontribusi penjualan (demand) nasional sekitar 800 ribu hingga 1 juta ton per tahun,” ujar Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni mengutip Antara.
Emma menyampaikan pembangunan IKN berpotensi berdampak positif terhadap perkembangan wilayah di sekitarnya, sehingga diharapkan bisa menopang perekonomian nasional dari kemungkinan terjadinya perlambatan.
Dirinya menyebut dua perusahaan semen besar nasional yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) akan bisa menangkap peluang tersebut, seiring kondisi keuangan yang relatif baik.
“Ada dua sisi. Pertama, SMGR unggul dibanding INTP karena penurunan kinerja kuartal I-2023 secara quartal to quartal (qoq), SMGR lebih terkendali daripada INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR dapat lebih melunak," ujar Emma.
Kedua, lanjutnya, INTP mampu memperbesar pangsa pasarnya di luar Jawa dan dapat lebih diuntungkan karena dua faktor tahun ini, yaitu penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi domestic market obligation (DMO) INTP.
BACA JUGA:
Sementara itu, Senior Economist Mirae Asset Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan pemerintah telah menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada 2023 menjadi Rp392 triliun, dari Rp365,8 triliun pada 2022.
Dia menjelaskan anggaran tersebut akan difokuskan untuk pelayanan dasar, seperti pembangunan rumah, sekolah, penyediaan air minum, serta konektivitas termasuk jalan dan jalan tol.
“Namun, realisasi belanja infrastruktur baru Rp59,7 triliun hingga April atau setara 15,2 persen total anggaran 2023. Realisasi belanja infrastruktur perlu dipercepat untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Rully.