JAKARTA - Acara tahunan, penghargaan CSR yang terbesar, yakni Top CSR Awards 2023, telah dilangsungkan hari ini, Rabu 7 Juni, di Hotel Rafless Jakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 600 orang dari berbagai kalangan, termasuk para CEO/pimpinan perusahaan dari berbagai sektor yang memenangkan penghargaan tersebut.
Ada beberapa perusahaan hebat, baik itu perusahaan terbuka atau bukan, mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut. Di antaranya adalah, Kideco Jaya Agung, MMS Group Indonesia, Multi Harapan Utama, Bukit Asam, Indo Tambangraya Megah, PLN, Pupuk Kaltim, Astra Tol Nusantara (Astra Infra), Bank Mandiri, Chandra Asri Petrochemical, BSI Maslahat, Petrokimia Gresik, Migas Utama Jabar, Bank Danamon.
Ada juga Bank BRI, Antang Gunung Meratus, AICE Group, Danareksa, PT Datang DSSP Power Indonesia, Paiton Energy - Paiton Operation and Maintenance Indonesia, Semen Indonesia, Suprabari Mapanindo Mineral, Telen Orbit Prima, Kaltim Nitrate Indonesia.
Lalu, Pegadaian, Perusahaan Gas Negara, PLN Indonesia Power, Aqua, Solusi Bangun Indonesia, PLN Nusantara Power, serta beberapa perusahaan BUMN, swasta nasional, dan perusahaan multi-nasional lainnya.
Tema yang diangkat untuk tahun 2023 ini adalah “CSR Innovation Programs for Sustainable Business Growth”. Artinya CSR tidak hanya memberikan manfaat sosial untuk masyarakat dan lingkungan saja, namun CSR harus selaras dengan strategi bisnis, harus mendukung pencapaian target-target bisnis, agar kinerja perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.
Ketua Penyelenggara Top CSR Awards 2023, M. Lutfi Handayani -yang sekaligus Pemimpin Redaksi majalah Top Business, mengatakan bahwa tema kali ini, penting untuk perusahaan yang mengimplementasikan CSR di Indonesia.
"CSR harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan dan kesinambungan perusahaan," kata Lutfi.
Lutfi mengatakan kegiatan TOP CSR Awards 2023 ini diikuti oleh 900 perusahaan di Indonesia (long list kandidat pemenang). Sebanyak 188 perusahaan yang mendaftar, dan 174 perusahaan yang mengikuti penilaian secara lengkap. Jumlah ini meningkat 17,2% dibanding tahun 2022 yang lalu.
"TOP CSR Awards bukan sekadar kegiatan penilaian dan pemberian perhargaan semata, namun mengandung banyak proses pembelajaran bersama untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas CSR perusahaan," kata dia.
Ia mencontohkan proses pembelajaran itu, yakni adanya sesi ‘Nilai Tambah’ dalam kegiatan wawancara penjurian, yang terus dikembangkan dalam kegiatan award-award yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business atau MSI Group.
"Di dalam ‘Sesi Nilai Tambah’ ini, Dewan Juri memberikan rekomendasi dan saran perbaikan kepada para peserta, untuk meningkatkan kualitas CSR," papar Lutfi.
Dalam acara puncak ini, dalam sambutannya, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, mengatakan bahwa CSR merupakan pertanggungjawaban yang harus dilakukan melalui berbagai program kemasyarakatan.
"Sehingga, ada dampak ekonomi dan lain-lain atau pun mendukung pembangunan berkelanjutan," kata dia.
Dikatakannya, CSR pun bisa menaikkan taraf hidup masyaakat, dan lain-lain. CSR juga bisa langsung menyasar ke masyarakat antara lain untuk menaikkan rasio elektrifikasi masyarakat di daerah tertentu.
"Seperti kita ketahui bersama, ada saudara-saudara kita yang belum mendapatkan aliran listrik sama sekali, bukan?" Syahrial beretorika.
Dalam hal tersebut, program CSR dapat membuat pembangkit energi baru, dengan skala kecil, di daerah yang sulit dijangkau listrik PLN.
BACA JUGA:
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Raliantoro, dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini dunia ada di masa kerusakan eksponensial, setelah lama ada di fase pertumbuhan eksponensial yang dipicu oleh Revolusi Industri.
Dalam masa tersebut, bisnis harus bermanfaat untuk masyarakat dan memerbaiki lingkungan.
"Dalam lingkup tersebut, CSR adalah [sarana] pemberdayaan masyarakat. Dan masyarakat perlu diedukasi untuk belajar menyelesaikan problemnya dalam jangka panjang," kata Sigit.
Kriteria Penilaian
Ketua Dewan Juri Top CSR Awards 2023, Mas Achmad Daniri, memaparkan sejumlah hal penting mengenai proses penilaian dan penjurian di Top CSR Awards. Antara lain, faktor keselarasan inisiatif CSR (atau dukungan program CSR) terhadap strategi pertumbuhan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, termasuk bagaimana CSV dijalankan oleh perusahaan.
Lalu, tingkat adopsi kebijakan dan program CSR terhadap ketentuan ISO 26000:2010 Social Responsibility (baik yang dilakukan divisi CSR maupun klaim/pengakuan dari divisi lain di luar CSR yang terkait klausa-klausa/ subyek inti di ISO 26000 SR).
Lalu ada juga faktor sistem tata kelola CSR (terkait perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pelaporan, dll). Serta kemudian, terkait inovasi program CSR unggulan, yang dapat menjadi contoh/dapat direkomendasikan kepada perusahaan lain.
Juga ada penghargaan kategori Top Leader on CSR Commitment 2023. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pimpinan perusahaan yang dinilai berkomitmen tinggi dalam mendukung kebijakan dan implementasi CSR di perusahaannya.