Bagikan:

JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INAF) memproyeksikan pendapatan sebesar Rp1,86 triliun pada 2023. Target ini setara dengan pertumbuhan sebesar 63,36 persen dari realisasi pendapatan tahun lalu.

"Perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar Rp1,86 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 63,36 persen dari realisasi pendapatan di tahun 2022. Dengan laba kotor sebesar Rp406 miliar atau margin sebesar 22 persen, diharapkan laba tahun berjalan yang diperoleh di tahun 2023 sebesar Rp5,1 miliar,” kata Direktur Utama PT Indofarma Tbk Agus Heru Darjono di Jakarta, Rabu 31 Mei.

Agus menjelaskan, pada awal 2023 Indofarma menginisiasi perubahan strategi dengan mengubah cara pendekatan dari hanya Business to Consumer (B to C) menjadi Business to Business (B to B) dengan pola kerja sama atau partnership dalam produksi dan pemasaran.

“Selain itu, Perseroan fokus pada kelompok produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kapabilitas yang dimiliki Perseroan, optimalisasi pasar ekspor dan pemanfaatan fasilitas pabrik Perseroan untuk produksi Natural Extract yang telah tersertifikasi CPOTB, Halal dan HACCP,” ujarnya.

Hingga Mei 2023, pergeseran strategi itu telah direalisasikan melalui Penandatanganan Kerja Sama Distribusi dengan PT Bintang Kencana Artha (BAK), Perjanjian Kerja Sama Produksi dan Pemasaran dengan PT Quantum Laboratories Internasional, Perjanjian Kerja Sama toll manufacturing dengan PT Rama Emerald Multi Sukses, dan kolaborasi dengan SMESCO Indonesia dalam peningkatan pemasaran produk koperasi dan usaha kecil menengah berbasis teknologi.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang juga dihadiri oleh Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM Indofarma Ariesta Krisnawan, Direktur Produksi dan Supply Chain Indofarma Jejen Nugraha dan Direktur Sales dan Marketing Kamelia Faisal.