Bagikan:

JAKARTA - Realisasi pendapatan negara yang terekam dalam APBN terus menunjukan kinerja moncer jelang tengah tahun. Terbaru, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan bahwa jumlah pendapatan negara yang berhasil dihimpun hingga April 2023 adalah sebesar Rp1.000,5 triliun.

Angka tersebut tumbuh 17,3 persen dibandingkan dengan capaian April 2022 yang kala itu sebesar Rp853,2 triliun.

“Pendapatan negara sudah mencapai 40,6 persen dari pagu APBN yang ditetapkan sebesar Rp2.463 triliun,” ujarnya secara daring kepada wartawan, Senin, 22 Mei.

Menkeu merinci, pendapatan negara disumbangkan oleh tiga sektor penerimaan. Pertama, penerimaan pajak dengan realisasi mencapai Rp688,1 triliun atau 40,1 persen dari target Rp1.718 triliun.

Kedua, penerimaan kepabeanan dan cukai yang sebesar Rp94,5 triliun setara 31,2 persen dari target APBN Rp303,2 triliun. 

Lalu yang ketiga adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang terkumpul Rp217,8 triliun atau 49,3 persen dari target Rp441,4 triliun.

“Penerimaan pajak tumbuh 21,3 persen year on year (yoy) di April 2023. Sementara itu kepabeanan dan cukai terkontraksi minus 12,8 persen dipengaruhi penerimaan bea keluar dan cukai yang turun, namun penerimaan bea masuk masih menunjukan kinerja positif,” katanya.

“Kemudian realisasi PNBP masih tumbuh baik 22,8 persen year on year yang berasal dari meningkatnya pendapatan sumber daya alam nonmigas, pendapatan kekayaan negara dipisahkan, dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU),” sambung Menkeu.

Adapun, sisi belanja negara hingga bulan lalu tercatat sebesar Rp765,8 triliun. Hasil ini menjadikan APBN surplus sebesar Rp234,87 triliun atau setara 1,12 persen dario produk domestik bruto (PDB).