JAKARTA - PT Bank Muamalat Tbk. disebutkan telah mengalokasikan dana Rp100 miliar pada tahun ini untuk pengembangan sektor teknologi informasi (TI).
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, bujet tersebut telah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023.
“Belanja modal (capital expenditure/capek) kami tahun ini adalah sekitar Rp100 miliar,” ujarnya saat menjawab pertanyaan VOI di Jakarta pada Jumat, 12 Mei.
Menurut Indra, pihaknya menaruh perhatian yang sangat besar untuk sektor TI karena merupakan komitmen perseroan dalam mengamankan data nasabah.
“Semakin hari potensi kejahatan siber terus meningkat. Untuk itu, keamanan data nasabah menjadi prioritas utama bagi kami,” tegasnya.
Indra menjelaskan, upaya strategis ini sejalan dengan perkembangan bisnis Bank Muamalat yang kian melesat di kanal digital. Sebagai contoh, dia menjelaskan jika transaksi kartu debit per April 2023 telah mencapai 409.510 transaksi.
Dari angka tersebut total 92 persen dilakukan melalui mesin EDC yang ada di mercent rekanan perseroan. Sementara sisanya merupakan transaksi online lainnya.
“Kami terus melakukan inovasi dan peningkatan fitur keamanan,” tuturnya.
Indra menambahkan, fitur keamanan pada debit online kartu Shar-E sudah tersertifikasi oleh VISA (Verified by VISA Secure Code).
BACA JUGA:
Kata dia, pengamanan transaksi pada fitur ini menggunakan teknologi 3D Secure dengan validasi One Time Password (OTP) berupa PIN 6 digit yang dikirimkan melalui SMS.
“Tujuan OTP adalah untuk memastikan keamanan transaksi antara merchant dan pelanggan seolah keduanya bertransaksi secara tatap muka,” tutup dia.