Dukung Investigasi Kasus Perempuan Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Erick Thohir Bakal Pecat Direksi?
Ilustrasi Bandara Kualanamu. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku mendukung investigasi yang tengah berjalan pada kasus jatuhnya seorang wanita dari lift di Bandara Kualanamu, Medan.

“Saya mendukung investigasi. Saya mendukung juga bagaimana perbaikan sistem yang ada, karena ini pelayanan publik,” katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, ditulis Kamis, 4 Mei.

Namun, Erick menekankan, dirinya tak langsung melakukan pemecatan terhadap direksi pengelola bandara. Alasannya, karena terlalu dini jika melakukan pemecatan.

Lebih lanjut, Erick mengatakan keputusan terkait manajemen pengelola bandara akan ditetapkan setelah investigasi rampung.

“Tapi kalau saya bilang ‘oh ini direksi langsung dipecat’ ya terlalu dini, kan kita lagi tunggu investigasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Erick menilai kemungkinan ada kesalahan yang bisa saja terjadi. Namun, Erick menekankan dirinya sedang menunggu hasil investigasi.

“Apakah ada kesalahan? ya mungkin saja. Nanti kita lihat hasilnya, tapi proses pertemuan keluarga dengan Angkasa Pura Aviasi terjadi,” ujarnya.

Di sisi lain, Erick juga turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas kejadian tersebut.

“Saya tentu sebagai menteri, saya turut berduka cita dengan kejadian yang saya rasa kurang baik,” ucapnya.

Sekadar informasi, jemazah perempuan bernama Asiah Shinta Dewi Hasibuan (43) ditemukandi bawah lift di dalam terminal Bandara  Kualanamu pada Kamis, 27 April.

Diketahui, Asiah sudah terjebak di sana sejak Senin, 24 April.

Kementerian Perhubunhan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga sudah meminta PT Angkasa Pura Aviasi selaku penanggung jawab tunggal (single accountable) operasional di Bandara Kualanamu untuk meningkatkan aspek keamanan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan PT Angkasa Pura Aviasi terkait dengan penemuan jenazah tersebut.

Kristi mengaku telah mengirimkan surat teguran kepada PT. Angkasa Pura Aviasi yang berkewajiban memastikan keselamatan, keamanan, dan pelayanan di bandara tersebut.

“Kami sudah berbicara dengan pihak penanggungjawab operasional bandara dalam hal ini Angkasa Pura Aviasi, untuk itu Saya perintahkan agar lebih meningkatkan lagi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di bandara serta segera melakukan perbaikan pada fasilitas yang mengalami kerusakan,” ujar Kristi, dalam keterangan resmi, Minggu, 30 April.