Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum KADIN Indonesia sekaligus Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid meyakini momen KTT ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo dapat menjadi momentum menguatkan pariwisata dan UMKM di sana sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia.

 “Bu Retno, Menteri Luar Negeri, dalam keterangan pers sebelumnya sempat menyinggung bahwa nanti akan ada beberapa kesepakatan dalam pertemuan tersebut, salah satunya ekosistem kendaraan listrik. Saya melihatnya sebagai peluang bagi Indonesia untuk memimpin transisi energi di ASEAN,” ungkap Arsjad kepada media, Sabtu 29 April. 

Ia melanjutkan, Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOPLBF) telah menyiapkan 1.156 kamar dari 22 hotel dan resort di Labuan Bajo sebagai tempat menginap delegasi dan panitia nasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit. Pemerintah juga telah melatih 112 UMKM Labuan Bajo dalam melakukan pemasaran digital serta pemasaran desa wisata didampingi Bank Indonesia. UMKM ini tersebar di beberapa kabupaten, salah satunya Manggarai Barat.

Selain pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta juga turut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem UMKM dan pariwisata. Pembangunan infrastruktur seperti Kawasan Waterfront Marina, Tana Mori, hingga Puncak Waringin menjadi contohnya. 

“Pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo ini sudah luar biasa untuk kemudahan akses pariwisata dan UMKM. Tentu manfaatnya tak hanya akan dirasakan dalam jangka pendek karena KTT ASEAN 2023 saja, tapi di jangka panjang akan meningkatkan ekosistem wisata di Labuan Bajo,” kata Arsjad.

Lebih lanjut Arsjad menambahkan, KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo akan sangat berdampak bagi perputaran ekonomi Labuan Bajo. Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOPLBF) memprediksi, peningkatan kunjungan wisatawan dan perputaran uang yang beredar akan setara dengan pelaksanaan MotoGP Mandalika di tahun 2022. Kunjungan 11 Kepala Negara ASEAN akan membawa 550 delegasi. Selain itu, ada juga panitia dan petugas dari Kementerian atau Lembaga terkait sebanyak 300-500 orang, ditambah lagi dengan pasukan pengamanan sebanyak 1.300 orang.

"Banyaknya jumlah delegasi, panitia, dan petugas keamanan akan berdampak pada perputaran perekonomian yang diperkirakan akan mencapai Rp5 triliun," beber Arsjad.

Ia melanjutkan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan ada total delapan pertemuan dengan format pleno dan retreat yang akan diadakan di Puncak Waringin, Labuan Bajo. Di sela-sela agenda utama KTT ASEAN 2023 juga ada pembahasan kerja sama ekonomi regional seperti Indonesia - Malaysia - Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia - Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

Pokok pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu yang akan disoroti di Labuan Bajo. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan melalui KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo sudah ada beberapa hal yang nantinya akan disepakati, salah satunya mengenai ekosistem industri dan perdagangan kendaraan listrik (EV) di ASEAN.

Kesepakatan tersebut diproyeksikan dapat berkontribusi untuk upaya dekarbonisasi di ASEAN, di mana saat ini kawanan tersebut menyumbang 8 persen emisi karbon dunia.

“Kesepakatan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN dan juga mendorong komitmen net zero yang dapat menarik investasi dalam hilirisasi ekosistem industri EV,” kata Arsjad.

Selain itu, menurut Arsjad Rasjid, kesepakatan Ini menawarkan peluang bisnis baru bagi sektor swasta dalam ekonomi hijau. Ini menjadi peneguhan komitmen ASEAN terhadap Perjanjian Paris demi tujuan net nol karbon.

"Indonesia secara khusus memiliki peluang untuk menjadi negara yang memimpin ekosistem industri dan perdagangan kendaraan listrik di ASEAN, dengan cadangan sumber daya nikel yang mencapai sepertiga dari cadangan dunia," pungkas Arsjad.