JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan menyajikan konsep baru dari sisi budaya dan ritel di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). KCIC juga akan melibatkan Sarinah untuk mengelola ritel di stasiun tersebut.
Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan sebagai bentuk kolaborasi KCIC dengan BUMN, pengelolaan area ritel di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dilakukan oleh Sarinah.
Kolaborasi ini ditandai dengan ditandatanganinya MoU antara KCIC dan Sarinah terkait pengelolaan dan pemasaran area ritel seluruh Stasiun KCJB dan Stasiun Integrasi LRT Halim pada Oktober 2022.
“Kolaborasi dengan Sarinah dilakukan karena Sarinah dinilai telah berpengalaman dalam mengembangkan suatu properti menjadi sebuah pusat aktivitas dan perbelanjaan masyarakat,” katanya ditulis Kamis, 27 April.
Apalagi, sambung Rahadian, Stasiun Kereta Cepat Halim sendiri nantinya akan menjadi sebuah titik pertemuan bagi banyak orang yang menggunakan KCJB, LRT Jabodebek, dan berbagai moda transportasi lainnya.
Untuk menjadikan KCJB yang sustainable, kata Rahadian, KCIC akan terus mengoptimalkan berbagai potensi pendapatan dari sisi non farebox.
BACA JUGA:
“Bentuk-bentuk pengusahaan asetnya tersebut meliputi penyewaan properti, ritel, advertising, parking, utilitas, dan lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan Sarinah sangat bangga menjadi bagian dari keberhasilan pembangunan KCJB.
“Saya berharap kerja sama ini dapat memberikan pilihan terbaik dari produk lokal Indonesia yang terpilih & terkurasi oleh Sarinah, sehingga menjadikan KCJB sebagai Commercial Area yang dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna layanan transportasi sekaligus menjadi destinasi wisata belanja sesuai dengan konsep ‘From commuter to customer’,” ujar Fetty.