Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara mengenai usulan penambahan stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo, Bandung. KCIC memilih untuk mengoptimalkan stasiun yang sudah ada saat ini.

Seperti diketahui, untuk melayani masyarakat yang beraktivitas dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya, Kereta Cepat Whoosh memiliki empat stasiun yakni Halim, Jakarta; Karawang; Padalarang; dan Tegalluar.

GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan sejumlah stasiun Kereta Cepat Whoosh yang telah dioperasikan di antaranya Halim, Padalarang dan Tegalluar.

Saat ini, sambung Eva, ketiga stasiun tersebut telah dilengkapi dengan integrasi antar moda yang memudahkan masyarakat untuk menuju stasiun ataupun melanjutkan perjalanan dari stasiun kereta cepat.

Untuk menuju area Bandung, kata Eva, masyarakat dapat memilih dua stasiun yang sudah tersedia, yakni Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar. Masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan ke pusat Kota Bandung, disediakan Kereta Feeder di Stasiun Padalarang yang akan membawa penumpang ke Stasiun Bandung.

“Selain itu Stasiun Padalarang juga terdapat kereta Commuter line Bandung Raya dan Commuterline Garut yang dapat diakses langsung oleh penumpang kereta Whoosh di Stasiun Padalarang,” ucap Eva melalui keterangan tertulis, Jumat, 8 Desember.

Sementara masyarakat yang ingin menuju area Bandung bagian Timur dan Selatan seperti Kopo dan Buah Batu dapat memilih Stasiun Tegalluar. Lokasi Stasiun Tegalluar dekat dengan jalan tol yaitu Exit Tol Summarecon serta sejumlah area yang mudah dijangkau dengan kendaraan melalui jembatan Cibiru baru.

“Dari Stasiun Tegalluar masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan Damri untuk menuju pusat kota Bandung dan sejumlah wilayah strategis lainnya,” katanya.

Layanan Damri tujuan Stasiun Bandung dari Stasiun Tegalluar akan melalui rute masjid Al Jabbar, Stasiun Gedebage, Metro Indah Mall, Trans Studio Mall, Jalan Asia Afrika, alun-alun Bandung dan Pasar Baru. Selain Damri tersedia juga shuttle bus menuju area Sumareccon.

“Kami akan terus mengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan termasuk untuk menambah layanan integrasi moda. Kami juga terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak agar layanan pada penumpang menjadi lebih optimal,” kata Eva.

Terkait dengan usulan penambahan stasiun di Kopo, Bandung, Eva mengatakan saat ini KCIC memilih untuk mengoptimalkan keberadaan Stasiun yang telah tersedia untuk masyarakat yang ingin menuju Bandung dari Jakarta dan sebaliknya.

“KCIC akan terus mengembangkan stasiun yang ada khususnya dari sisi aksesibilitas dan integrasi antarmoda. Optimalisasi juga akan dilakukan baik dari sisi operasi, pelayanan kepada penumpang, hingga pemanfaatan kawasan di sekitar stasiun untuk mendukung kelangsungan Kereta Cepat Whoosh,” ujar Eva.

Lebih lanjut, Eva mengatakan pemambahan stasiun baru juga perlu izin dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

“Jika terdapat wacana penambahan stasiun pelayanan baru maka perlu melalui berbagai tahapan. Untuk melakukan pembangunan stasiun baru, diperlukan proses perizinan dan persetujuan dari Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

Namun, Eva menekankan pada prinsipnya KCIC mendukung semua program pengembangan yang akan dilakukan untuk peningkatan layanan Kereta Cepat Whoosh dan tetap terbuka untuk membahas kerja sama dengan berbagai pihak jika ada usulan atau rencana untuk melakukan pembangunan stasiun baru.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan pihaknya akan mengkaji usulan penambahan stasiun kereta cepat Whoosh di daerah Kopo, Bandung.

Lebih lanjut, Risal mengatakan, usulan penambahan stasiun ini perlu dikaji secara mendalam karena banyak unsur yang harus dipertimbangkan. Mulai dari jarak hingga waktu tempuh perjalanan.

“Ada usulan, kita perlu kaji. Tidak bisa kita putuskan seperti itu. Kita kan bicara kereta cepat, bicara waktu perjalanan, jarak,” ujarnya saat ditemui di Stasiun LRT Halim, Jakarta, Kamis, 7 Desember.