Bagikan:

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melaporkan sepanjang tahun 2022 telah berhasil mereklamasi lahan tambang seluas 295,43 Hektare (HA), satu persen lebih baik dari yang ditargetkan 293,44 Ha dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 179.993 pohon.

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, total luas lahan yang direhabilitasi dan direklamasi hingga 2022 yaitu 3.500,22 Ha.

"Fokus rehabilitasi juga dilakukan pada daerah aliran sungai (DAS) di luar area konsesi seluas 10.000 Ha," ujar Febriany dalam laporan keberlanjutan yang diterima VOI, Selasa 18 April.

Ia melanjutkan, Vale juga menggelontorkan 20,14 juta dolar AS untuk pengelolaan lingkungan tahun 2022 untuk area Sorowako dan Pomalaa.

"PT Vale mendapat kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk merehabilitasi DAS seluas 435 Ha di enam wilayah kecamatan di Provinsi Jawa Barat. Hingga 2022, PT Vale telah menyerahkan 140 hektar lahan kritis pada DAS yang telah direhabilitasi kepada Kementerian LHK," bebernya.

Febriany melanjutkan, selama tahun 2022 Vale mencatatkan pencapaian positif kinerja pengelolaan lingkungan, sosial, tata kelola, serta ekonomi.

"Dalam mewujudkan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) absolut cakupan satu dan dua sebesar 33% pada tahun 2030 dan menuju net zero emisi tahun 2050," ungkap Febriany.

Saat ini, PT Vale mengoperasikan pabrik nikel Sorowako dengan intensitas karbon 26,94 Ton CO2 eq/Ton Ni, terendah di Indonesia. Perseroan juga mencatatkan pengurangan emisi GRK sebesar 330.669 ton CO2eq.

Komitmen pengurangan emisi karbon ini juga akan diterapkan di dua proyek pengembangan PT Vale. Pada Indonesia Growth Project (IGP) Morowali Sulawesi Tengah, PT Vale dan para mitra, yakni TISCO, dan Xinhai, sepakat untuk mengoperasikan pabrik pertama dengan energi listrik dari pembangkit tenaga gas alam. Sementara, pada IGP Pomalaa, Sulawesi Tenggara, PT Vale, Huayou, dan Ford, akan beroperasi dengan listrik tenaga non-batubara.

Sesuai peta jalan menuju karbon netral, PT Vale telah melakukan beberapa inisiatif, antara lain, smart energy monitoring, studi optimalisasi untuk PLTA Larona, uji coba kendaraan berat listrik, dan perbaikan package boiler heating up.

"PT Vale juga mencetak capaian pada efisiensi energi. Di antaranya, pemakaian bahan bakar nabati (BBN) biodiesel B30 yang mampu mengurangi 30 persen pemakaian bahan bakar fosil," pungkas Febriany.