Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) berkeyakinan angka inflasi di dalam negeri terus dapat melandai pada sepanjang tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan indikasi itu terlihat dari level inflasi inti yang terus menurun menjadi 2,94 persen di Maret 2023.

Sementara itu, bank sentral masih terus berupaya untuk menurunkan inflasi umum atau inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang kini masih sebesar 4,97 persen saat akhir bulan lalu.

“Inflasi IHK akan turun di bawah 4 persen mulai September,” ujar Perry saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa, 18 April.

Dia menjelaskan, asumsi pelandaian inflasi didasarkan pada base effect 2022 yang cenderung cukup tinggi setelah pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Penyesuaian harga BBM ini ada base effect-nya,” tutur dia.

Meski demikian, Perry melihat ada ruang yang cukup besar untuk dapat menurunkan inflasi lebih cepat dari perkiraan awal.

“Inflasi IHK turun lebih cepat. Memang sekarang belum (di bawah) 4 persen, tetapi bulan lalu sudah mendekati (di bawah) 4 persen (setelah sebelumnya di atas 5 persen). Kemungkinan-kemungkinan, kami meyakini inflasi mulai Agustus bisa di bawah 4 persen,” tegasnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia mematok target inflasi inti maupun inflasi IHK sebesar 3 persen plus minus 1 persen pada tahun ini.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, hingga penutupan Maret 2023 inflasi inti tercatat bertengger di level 2,94 persen dari sebelumnya 3,09 persen di Februari 2023.

Sementara inflasi IHK disebutkan sebesar 4,97 persen di Maret lalu dari sebelumnya 5,47 persen di Februari.