JAKARTA - Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengusulkan pembagian dividen sebesar Rp16 triliun hingga Rp20 triliun. Ini setara 65-80 persen dari total laba bersih perseroan tahun 2022 yang mencapai Rp 25,8 triliun.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menyebutkan bahwa rasio dividen Telkom 65-80 perseb tergolong bagus, mengingat kondisi pasar juga sudah kembali membaik.
"Tren harga saham TLKM juga mulai menanjak. Mungkin, terlihat dari angkanya investor asing sudah ada yang beli. Jadi, Fixed Mobile Convergence (FMC) ini salah satu yang bagus bagi industri telekomunikasi," kata Reza dalam paparannya kepada media, dikutip Senin 10 April.
Lebih lanjut kata Reza, proyek FMC dapat berjalan bukan semata-mata untuk mengejar profitabilitas, tetapi lebih daripada itu sebagai upaya Telkom untuk mengembangkan jaringan hingga menembus pelosok Indonesia dan wilayah Indonesia bagian Timur lainnya.
BACA JUGA:
Smenetara itu VP Investor Relation Telkom Edwin Sebayang menambahkan bahwa dividen kali ini akan bersumber dari perolehan laba bersih operasi perseroan yang berhasil mencetak kenaikan sebesar 7,7 persen.
"Jadi, kalau para analis itu melihatnya dari laba bersih operasi yang tahun 2022 lalu mencapai Rp25,8 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp24 triliun. Jadi, itu yang membuat kami optimistis dividen lebih bergerak ke kanan atau ke level 80 persen," tutur Edwin.