JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berkomitmen menjaga kinerja perusahaan terus tumbuh. Hal ini agar dapat membagi dividen yang tinggi kepada pemegang saham.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, keputusan pembagian dividen tergantung pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Menurut dia, pembagian dividen, termasuk dividen interim, tergantung kebutuhan dari ekspansi Telkom.
“Telkom akan terus menjaga kinerja perusahaan terus tumbuh,” kata dia mengutip Antara.
Berdasarkan data, dalam lima tahun terakhir, Telkom rutin membagikan rasio dividen tinggi di kisaran 60 persen hingga 90 persen. Pada tahun 2017, Telkom membagikan dividen dengan rasio 75 persen dari laba bersih tahun 2016 dengan nilai dividen yang dibayarkan sebesar Rp16,6 triliun atau Rp167,66 per saham. Angka ini termasuk dividen tunai spesial sebesar Rp3,32 triliun.
Selanjutnya, pada tahun berikutnya, Telkom membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun atau senilai Rp163,82/saham, termasuk di dalamnya terdapat dividen tunai spesial sebesar Rp5,4 triliun. Besaran dividen ini setara dengan rasio 90 persen dari laba bersih tahun 2017.
BACA JUGA:
Pada tahun 2019, Telkom kembali membagikan dividen sebesar Rp15,26 triliun atau Rp154,07 per saham, termasuk di dalamnya terdapat dividen tunai spesial sebesar Rp4,06 triliun. Nilai dividen ini setara dengan 81,78 persen dari laba bersih perusahaan tahun 2018.
Pada tahun 2020, Telkom berdasarkan persetujuan pemegang saham menyetujui pembagian dividen senilai Rp16,64 triliun atau setara Rp168,01 per saham, termasuk di dalamnya terdapat dividen tunai spesial sebesar Rp4,16 triliun. Nilai dividen ini setara 80 persen dari laba bersih Telkom tahun 2020.
Kemudian pada tahun 2021, Telkom membagikan dividen Rp14,85 triliun atau senilai Rp149,97 per saham, dengan rasio 60 persen dari laba bersih tahun 2021. Dividen pada tahun ini murni dividen tunai dan tidak ada dividen tunai spesial.