Tebar Diskon Tarif Tol Japek untuk Mudik Lebaran, Pendapatan Jasa Marga Berpotensi Turun?
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkap pemberian diskon tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar 20 persen tidak akan berdampak pada penurunan pendapatan perseroan.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pada saat musim mudik Leberan terjadi kenaikan volume lalu lintas di Jabodetabek sebesar 6,77 persen dibandingkan tahu lalu. Karena itu, dia optimistis perseroan tidak akan mengalami penurunan pendapatan.

“Enggak (turun). Jadi itu kan sebenarnya volume itu sudah kita prediksi keluar jakarta itu sekitar 2,78 juta dan masuk sekitar 2,6 juta selama 16 hari pada h-7 dan h+7. Sehingga ini kan hanya mendistribusikan supaya jangan numpuk di hari-hari padat,” katanya dalam acara ngopi BUMN, Kamis, 6 April.

Dengan adanya peningkatan trafik lalu lintas, kata Subakti, maka tidak akan berpengaruh pada pendapatan. Meski begitu, ia menekankan pihaknya lebih fokus meningkatkan layanan untuk menghadapi momen lebaran, ketinbang menghitung pendapatan.

“Kita enggak hitung pendapatan ini. Kita hitung traffic yang akan kita layani. Belum hitung-hitung (pendapatan). Traffic yang akan kita layani naiknya kan tadi normal untuk mudik itu sekitar 154 persen. Baliknya sekitar 237 persen,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan diskon sebesar 20 persen untuk tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Diskon tarif ini bertujuan untuk memaksimalkan distribusi lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2023.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan diskon tarif tol 20 persen ini hanya berlaku di dua gerbang tol, yaitu Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menuju atau dari arah Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang yang menuju atau dari arah Bandung.

Lebih lanjut, Subakti mengatakan diskon tarif ini untuk menghindari penumpukan kendaraan pada satu tanggal tertentu, terutama tanggal-tanggal yang telah diprediksi menjadi puncak arus mudik dan arus balik Hari Raya Idulfitri.

“Berdasarkan inilah, diskon tidak diberikan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik agar lalu lintas dapat terdistribusi dengan baik,” ujar Subakti.