Cegah Kecelakaan Kerja Terulang, SKK Migas Bakal Lakukan Safety Audit
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wahju Wibowo mengaku akan melakukan safety audit kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) guna menekan angka kecelakaan kerja di industri hulu migas.

"Dari situ akan muncul organisasi yang efektif atau tidak dalam menjalankan safety management system-nya," ujarnya dalam diskusi media yang dikutip Kamis 6 April.

Menurut Wahju, nantinya berdasarkan hasil audit, pihaknya tidak akan melakukan pemecatan atau pencopotan jabatan terhadap penanggungjawab KKKS, namun SKK Migas akan mewajibkan kontraktor tersebut menyiapkan budget untuk memastikan pekerjaan di bidang hulu migas tetap berjalan secara aman.

"Kalau enggak efektif terus dipecat, itu eggak menyelesaikan masalah. Mending begitu kita lakukan audit ke KKKS, kita tahu tidak efektif, berarti ada gap yang harus ditutupi," lanjut Wahju.

Dia melanjutkan, nantinya SKK Migas juga akan mewajibkan KKKS untuk menyediakan budget yang cukup untuk Health, Safety, dan Environment (HSE).

"Nanti dalam Work Program & Budget kita akan paksa mereka sediakan budget yang cukup untuk itu," kata dia.

Asal tahu saja, SKK Migas telah mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun produksi migas nasional memasuki fase incline.

Tekad tersebut didukung dengan investasi yang masif mencapai 15,5 miliar dolar AS dan program yang agresif, salah satunya pengeboran sumur pengembangan 2023 yang ditargetkan sebanyak 991 sumur atau lebih tinggi 30,4 persen dibandingkan realisasi pengeboran sumur tahun lalu.

Sebagai industri dengan risiko tinggi, health safety & environment (HSE) menjadi prioritas di industri hulu migas, sehingga SKK Migas senantiasa memberikan perhatian dan pengawasan yang melekat dalam penerapan HSE di industri migas nasional.

“Investasi hulu migas akan banyak terserap pada kegiatan pengeboran dengan porsi terbesar. Oleh karenanya, SKK Migas memberikan perhatian khusus dan melakukan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan kegiatan pengeboran. Kami menekankan agar semua orang harus mempunyai self awareness yang tinggi terhadap safety dan menjadikan safety tidak hanya sebagai priority tetapi sebagai value," pungkas Wahju.