Bagikan:

JAKARTA – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,92 triliun pada tahun 2022 atau tumbuh 32,08 persen yoy dari Rp5,24 triliun di 2021.

Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto mengungkapkan pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan penjualan dalam emas murni sebesar 26,83 persen YoY menjadi 7,75 ton di 2022 dari 6,11 ton di 2021, serta kenaikan dari harga jual rata–rata atau average selling price (ASP) sebesar 4,07 persen YoY menjadi Rp880.922 di 2022 dari Rp846.493 di 2021.

Adapun laba bersih tercatat sebesar Rp253,52 miliar di 2022, meningkat 30,70 persen YoY dari Rp193,98 miliar di 2021, sementara NPM terjaga di level 3,66 persen.

Penjualan kepada grosir berkontribusi sebesar 90,85 persen diikuti oleh penjualan ritel sebesar 7,82 persendan gadai sebesar 1,07 persen.

Di sisi lain, ROA dan ROE tumbuh ke level 6,59 persen dan 14,72 persen. Serta, DER berhasil turun menjadi 1,23x di 2022. Seiring dengan peningkatan kontribusi produk EmasKITA dan Kencana, arus kas operasi tercatat positif pada akhir tahun 2022.

"Pencapaian ini merupakan buah kesuksesan dari strategi Manajemen selama tahun 2022 melalui inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Manajemen, salah satunya adalah EmasKITA terbaru dengan fitur BullionProtect® yang merupakan pionir inovasi keamanan pada emas batangan," ujarnya kepada media, Jumat 31 Maret.

Di sisi lain, HRTA juga berhasil melakukan ekstensifikasi jaringan pemasaran dengan ekspansi gerai milik sendiri mencapai total 78 toko pada tahun 2022.

HRTA juga terus melengkapi supply chain bisnis di level midstream dengan mendirikan anak usaha pemurnian emas (refinery) melalui PT Emas Murni Abadi, dimana HRTA telah berhasil memperkuat posisi sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.