Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyebut bahwa transaksi digital nasabah telah didominasi oleh penggunaan aplikasi BRIMo mencapai porsi 98,4 persen hingga penutupan 2022 yang lalu.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga Nugraha mengatakan hal ini sejalan dengan kebutuhan dan berubahnya pola transaksi masyarakat secara digital yang melonjak sejak pandemi COVID-19.

“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI, dengan transformasi layanan di dalamnya,” ujar dia dalam keterangan resmi, Minggu, 19 Maret.

Menurut Agra, adanya transformasi digital ini juga menjadi pendorong pencapaian laba BRI sebesar Rp51,4 triliun pada 2022 yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perbankan nasional.

“Keberhasilan digitalisasi transaksi ini berdampak terhadap peningkatan fee based income BRI, khususnya yang berasal dari aplikasi virtual,” tuturnya.

Agra menambahkan, jumlah transaksi digital melalui BRImo mencapai 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110 persen year on year (yoy), dengan volume menyentuh Rp2.669 triliun.

“Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di tahun 2022 sebesar 68,4 persen yoy menjadi 23,8 juta user, BRImo telah mencatatkan fee based income sebesar Rp1,59 triliun,” tuturnya.

Agra menjelaskan, nasabah semakin aman dan nyaman melakukan transaksi berkat kemajuan teknologi yang juga selaras dengan nasabah lama yang masih bertransaksi secara konvensional.

“Ini sangat menarik dan kami juga puas karena pelanggan setia kami tetap on the track dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, kami percaya peningkatan transformasi digital ini tetap menjadi strategi untuk menghadapi masa depan,” tutup dia.