Bagikan:

JAKARTA - Para pelaku industri semen nasional mendukung penuh pemerintah mewujudkan pencapaian nol emisi (net zero emission/NZE) pada 2050 mendatang. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kesiapan industri dalam memproduksi berbagai produk semen yang ramah lingkungan.

"Tidak usah diragukan lagi. Pelaku industri (semen) ini bahkan bisa dibilang sudah melangkah lebih jauh, dengan telah banyak memproduksi berbagai varian produk semen ramah lingkungan," ujar Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Lilik Unggul Raharjo, dalam diskusi bertajuk Zero Carbon Concrete and Sustainable Built, Selasa 14 Maret.

Varian produk semen ramah lingkungan tersebut mengacu pada produk semen jenis Portland Composite Cement (PCC), yang diklaim jauh lebih ramah lingkungan dibanding produk semen biasa (Ordinary Portland Cement/OPC).

"Kalau dulu kita hanya kenal (produk) semen jenis OPC. Sekarang, masyarakat tinggal pilih, karena sudah banyak produk non OPC yang lebih ramah lingkungan tersedia di pasar," tutur Lilik.

Antusiasme pelaku industri semen dalam menghasilkan produk ramah lingkungan, Lilik menjelaskan, lantaran didorong oleh beberapa hal. Salah satunya adalah proses produksi jenis semen ramah lingkungan dapat mendorong adanya sejumlah efisiensi, yang tentunya lebih menguntungkan bagi perusahaan.

Alasan ini juga sekaligus membantah asumsi sebagian pihak bahwa proses produksi semen ramah lingkungan membutuhkan biaya operasional yang lebih mahal.

"Ya mungkin di awal (terasa mahal), tapi over all tetap ada sejumlah efisiensi yang itu make a profit bagi (pelaku) industri. Jadi jangan khawatir. Bahkan tanpa dorongan apa pun, arah (perkembangan) industri memang menuju ke sana (ramah lingkungan)," tegas Lilik.