JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba fantastis di tahun 2022. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp12,6 triliun atau 159 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp7,9 triliun.
Soal pembagian dividen bagi pemegang saham di tahun ini, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengungkapkan jika PTBA telah mempersiapkan dana untuk dividen bagi pemegang saham namun ia menegaskan jika kewenangan pembagian dividen berada di tangan pemegang saham.
"Dividen merupakan area domain pemegang saham. Kami hanya mempersiapkan nanti diputuskan dari pemegang saham," tegas Farida dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 9 Maret.
Ia memaparkan jika perseroan menyiapkan dana dari kas yang per 31 Desember 2022 senilai Rp15.9 triliun.
"Kami di sini mempersiapkan (untuk dividen). Karena kas kami tahun 2022 Rp15.9 triliun. Hampir Rp16 triliun," imbuh Farida.
Asal tahu saja, pada tahun 2022 PTBA membagikan dividen tunai dengan nilai total Rp 7,9 triliun atau Rp 688,5 per lembar saham pada 24 Juni 2022.
Lebih jauh, Farida menjelaskan, terkait raihan laba PTBA di tahun 2022 ditopang oleh kenaikan average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata batu bara.
Ia membeberkan jika realisasi ASP Bukit Asam pada akhir 2022 mencapai Rp1,3 juta per ton, naik 30 persen dibandingkan realisasi ASP pada tahun 2021 yang hanya Rp1 juta per ton.
"ASP tahun 2022 kita lebih tinggi dibandingkan rencana target. Realisasi ASP 2022 Rp1,3 juta dibandingkan 2021 Rp1 juta. Jadi ada peningkatan ASP," ujarnya.
Kendati mengalami peningkatan rerata harga penjualan, dirinya mengaku perseroan juga tetap mengantisipasi terkoreksinya harga jual batu bara di tahun 2023.
BACA JUGA:
Di tahun 2023 PTBA menargetkan peningkatan produksi batu bara menjadi 41 juta ton untuk tahun 2023 atau naik 11 persen dari realisasi tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton dengan target angkutan pada 2023 meningkat menjadi 32 juta ton atau naik 11 persen dari realisasi angkutan tahun 2022 yang sebesar 28,8 juta ton.
Terkait volume penjualan batu bara 2023, Perseroan menargetkan peningkatan penjualan menjadi 41,2 juta ton atau naik 30 persen dari realisasi penjualan batu bara tahun 2022 yang sebesar 31,7 juta ton.